RESPON INFLASI TERHADAP GEJOLAK HARGA BAHAN PANGAN DI KOTA PALOPO

ACHMAD SYAHID. Respon inflasi terhadap gejolak harga bahan pangan di Kota Palopo. Pembimbing: A. NIXIA TENRIAWARU dan RUSLI M. RUKKA. Latar Belakang Perkembangan inflasi di Sulawesi Selatan dihitung dari gabungan lima kota salah satunya adalah Kota Palopo. Penyumbang inflasi terbesar di Kota Palopo adalah kelompok bahan makanan. Tujuan Mengidentifikasi perkembangan harga bahan pangan di Kota Palopo dan menganalisis respon inflasi terhadap gejolak harga bahan pangan di Kota Palopo. Metode Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan vector autoregressive (VAR). Data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series bulanan periode Januari 2018 hingga Desember 2020. Variabel yang digunakan adalah harga bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, daging ayam dan telur ayam yang akan dianalisis pengaruhnya terhadap IHK (Indeks Harga Konsumen) umum Kota Palopo. Hasil Harga bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, daging ayam dan telur ayam memperlihatkan kecenderungan yang meningkat dengan pola musiman. Perbandingan rata-rata harga di Sulawesi Selatan lebih rendah dibanding harga di Kota Palopo. Hasil Impulse Response Function (IRF) memperlihatkan bahwa guncangan harga bawang merah dan daging ayam direspon negatif dalam pengaruhnya terhadap IHK, harga bawang putih dan cabai merah direspon positif dalam pengaruhnya terhadap IHK, serta harga cabai rawit dan telur ayam memperlihatkan bahwa tidak memengaruhi secara permanen terhadap IHK. Kesimpulan Secara keseluruhan harga bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, daging ayam dan telur ayam memengaruhi IHK Kota Palopo serta terbagi atas tiga keadaan yaitu direspon positif, negatif dan tidak permanen.
Kata kunci: harga bahan pangan, inflasi, deskriptif, VAR