PENGARUH BRIDGING EXERCISE TERHADAP KEKUATAN OTOT GLUTEUS MAXIMUS PADA PASIEN PASCA STROKE NONHEMORAGIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAYA MAKASSAR TAHUN 2012


PRATIWI, A.NUR (2012) PENGARUH BRIDGING EXERCISE TERHADAP KEKUATAN OTOT GLUTEUS MAXIMUS PADA PASIEN PASCA STROKE NONHEMORAGIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAYA MAKASSAR TAHUN 2012. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
anurpratiw cover1.jpg

Download (224kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
anurpratiw 1-2.pdf

Download (5MB)
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
anurpratiw dapus-lam.pdf

Download (34kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
anurpratiw.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK
A.NUR PRATIWI, NIM. C13109251, Skripsi dengan judul “Pengaruh Bridging
Exercise Terhadapa Kekuatan Otot Gluteus Maximus Pada Pasien Pasca
Stroke Non-Hemoragik Di Rumah Sakit Umum Daya Tahun 2012”. Dibimbing
oleh Yonathan Ramba dan Citra Rosydah.
Stroke Non-Hemoragik (NHS) adalah stroke yang tersering didapatkan, sekitar
80% dari semua stroke. Hampir 85% stroke disebabkan oleh sumbatan oleh bekuan
darah, penyempitan sebuah arteri atau beberapa arteri yang mengarah ke otak, atau
embolus atau arteri ekstrakranial yang menyebabkan sumbatan di satu atau beberapa
arteri intrakrani. Penderita NHS cendurung akan mengalami gangguan kekuatan otot
khususnya kekuatan otot gluteus maximus yang menunjang manusia untuk
melakukan kegiatan ambulasi. Salah satu latihan penguatan sekaligus stabilisasi yang
baik pada glute adalah Bridging exercise.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bridging exercise terhadap
kekuatan otot gluteus maximus pada pasien pasca NHS di Rumah Sakit Umum Daya
Makassar.
Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan desain One
Group Pretest – Post Test yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh bridging
exercise sebanyak 6 kali pemberian intervensi selama satu bulan yaitu dari tanggal 1
Oktober 2012 sampai 1 November 2012. Didapatkan 18 subjek penelitian tetapi
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi serta teknik pengambilan sampel dengan
metode purposive sampling hanya 13 orang yang menjadi sampel penelitian.
Penilaian kekuatan otot gluteus maximus menggunakan skala kekuatan motorik
dengan pengujian data menggunakan uji normalitas dan uji wilcoxon.
Hasil uji normalitas didapatkan nilai p < 0,0001 sehingga data tidak mempunyai
sebaran yang normal, maka digunakan uji non-paramterik yaitu uji wilcoxon. Hasil
penelitian menunjukkan kekuatan otot gluteus maximus meningkat secara signifikan
dari 3,46 dengan SD 0,519 meningkat menjadi 4,62 dengan SD 0,506. Dari uji
wilcoxon yang dilakukan, didapatkan nilai signifikan 0,001 (nilai p < 0,05) yang
berarti hipotesis kerja diterima bahwa ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara
pre test dan post test setelah diberikan intervensi bridging exercise terhadap kekuatan
otot gluteus maximus pada pasien NHS. Dari uji wilcoxon juga dapat dilihat nilai
ranks. Dari nilai ranks, terdapat angka 13 pada positif ranks yang berarti bahwa 13
orang atau semua sampel mengalami peningkatan kekuatan otot gluteus maximus.
Pemberian intervensi bridging exercise secara bermakna, dapat berpengaruh
terhadap perubahan peningkatan kekuatan otot gluteus maximus.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Kamaluddin
Date Deposited: 25 Oct 2021 07:53
Last Modified: 25 Oct 2021 07:53
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/8168

Actions (login required)

View Item
View Item