KEARIFAN LOKAL DALAM SISTEM AGRIBISNIS PULU’ MANDOTI,DESA SALUKANAN KEC. BARAKA, KAB. ENREKANG


ARDANA, RAHMAT IAN (2021) KEARIFAN LOKAL DALAM SISTEM AGRIBISNIS PULU’ MANDOTI,DESA SALUKANAN KEC. BARAKA, KAB. ENREKANG. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
G021171022_skripsi cover1.jpg

Download (229kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
G021171022_skripsi bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
G021171022_skripsi dapus-lamp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
G021171022_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

RAHMAT IAN ARDANA. Kearifan Lokal Dalam Sistem Agribisnis Pulu’ Mandoti, Desa Salukanan, Kec. Baraka, Kab. Enrekang. Pembimbing : SITTI BULKIS dan NURDIN LANUHU. Latar Belakang Beras Pulu’ Mandoti adalah salah satu jenis beras ketan merah yang hanya bisa tumbuh di Desa Salukanan sehingga bisa dikatakan bahwa beras ini adalah tanaman endemik di Desa Salukanan Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang. Tujuan Untuk mengetahui bagaimana bentuk kearifan lokal dalam sistem agribisnis Pulu’ Mandoti. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pemilihan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dipilih secara sengaja atau purposive. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen utama dalam pengumpulan data penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dan dibantu oleh instrument pembantu lainnya. Uji keabsahan data dengan menggunakan uji kredibilitas. Hasil Pulu’ Mandoti merupakan beras lokal yang memiliki aroma yang khas. Pulu’ Mandoti hanya bisa tumbuh baik dengan aroma yang khas di dua desa yaitu Desa Salukanan dan Desa Kendenan. Kedua desa ini berada di Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang. Pulu’ Mandoti dijual dengan harga yang cukup mahal yaitu sekitar Rp. 60.000/liter. Pada subsistem pengadaan produksi petani memperoleh benih dengan cara memilih hasil panen yang terbaik kemudian menyimpan terpisah dengan hasil panen lainnya. Sarana produksi lainnya diperoleh dari pasar dan bantuan pemerintah. Budaya gotong royong atau sikombong masih dipertahankan mulai dari pengolahan lahan, penanaman sampai pemanenan. Panen masih menggunakan alat tradisional ani-ani. Setelah panen padi diikat dengan bambu atau tali rafiah. Ada istilah-istilah yang dikenal untuk menghitung hasil ikatan seperti sangkutu, sangle’len dan sangtolan. Pulu’ Mandoti disimpan kedalam lumbung padi khusus yang dikenal dengan nama Landa’. Melalui bantuan pemerintah Pulu’ Mandoti berhasil meraih sertifikat Indikasi Geografis dari Kemenkumham. Kesimpulan Masih ada kearifan lokal yang masih dipertahankan oleh masyarakat tani yang ada di Desa Salukanan, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang dalam mengelolah agribisnis Pulu’ Mandoti. Kearifan lokal yang dipertahankan yaitu pada dimensi pengetahuan lokal, dimensi keterampilan lokal, dimensi sumber daya lokal dan dimensi solidaritas kelompok lokal..
Kata Kunci : Kearifan Lokal, Agribisnis, Pulu’ Mandoti

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 25 Oct 2021 07:39
Last Modified: 25 Oct 2021 07:39
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/8163

Actions (login required)

View Item
View Item