Gambaran Status Gizi dan Frekuensi Sakit Bayi yang Diberi ASI Eksklusif dan yang Diberi ASI Non Eksklusif

usif dan susu formula, serta tingginya minat
masyarakat terhadap susu formula dibandingkan dengan ASI eksklusif membuat
penulis tertarik untuk meneliti pengaruh pemberian ASI eksklusif dan susu
formula terhadap status gizi dan frekuensi sakit bayi.
Metode Penelitian: Telah dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif di
Puskesmas Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan guna mengetahui gambaran
status gizi dan frekuensi sakit bayi yang diberi ASI eksklusif dan bayi yang diberi
ASI non eksklusif, dimana sampel ditentukan dengan metode purposive sampling
dengan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan presentase status gizi baik bayi yang diberi
ASI eksklusif lebih tinggi dibandingkan dengan status gizi bayi yang diberi ASI
non eksklusif serta presentase frekuensi sakit bayi yang diberi ASI eksklusif lebih
rendaha dibandingkan dengan bayi yang diberi ASI non eksklusif.
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini bahwa status gizi bayi yang diberi
ASI eksklusif lebih baik dibandingkan dengan status gizi bayi yang diberi ASI
non eksklusif serta frekuensi sakit bayi yang diberi ASI eksklusif lebih jarang
dibandingkan dengan bayi yang diberi ASI non eksklusif.. Untuk itu pihak
Puskesmas Tamalanrea sebaiknya lebih menggalakkan ASI eksklusif kepada ibuibu
yang mempunyai bayi melalui penyuluhan atau promosi kesehatan.