SUARDI, FRIDOLLYN HENDRIYANI (2013) PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO HIJAU SUB SEKTOR KEHUTANAN TINGKAT DUSUN (STUDI KASUS DUSUN LEMOA DESA PATTALIKANG KECAMATAN MANUJU KABUPATEN GOWA). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
fridollynh Cover1.jpg
Download (289kB) | Preview
fridollynh 1-2.pdf
Download (375kB)
fridollynh DAPUS.pdf
Download (251kB)
fridollynh.pdf
Download (773kB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) hijau pada Dusun Lemoa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat dan pemerintah dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan nilai deplesi dan degradasi pengelolaan hutan tanaman yang dikelola masyarakat serta nilai penyusutan modal alami (nature capital) dalam proses produksi. Hasil penelitian ini juga berguna bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan konsep PDRB hijau di Kabupaten Gowa. Penelitian
dilaksanakan selama 2 bulan yaitu pada bulan Maret sampai Mei 2013, di Dusun
Lemoa, Desa Pattalikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara langsung dan data yang
terkait PDRB yang dibutuhkan diperoleh dari hasil wawancara tersebut. Data
terkait dengan demografi desa diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Gowa. Nilai PDRB hijau diperoleh dari pengurangan antara PDRB
konvensional dengan nilai deplesi dan degradasi lingkungan. Hasil perhitungan
didapatkan nilai PDRB konvensional pengelolaan hutan tanaman pada Dusun
Lemoa adalah sebesar Rp 89.455.992,3, nilai penyusutan modal alami yang terjadi
pada Dusun Lemoa berupa deplesi sebesar Rp 85.762.918,6dan degradasi
Rp 13.709.991,32. Dengan demikian, nilai PDRB hijau pada Dusun Lemoa, Desa
Pattalikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, adalah Rp (10.016.918).
Berdasarkan nilai kontribusi sub sektor kehutanan pada Dusun Lemoa,
menunjukkan perlunya pertimbangan dimensi lingkungan dalam pencatatan
kontribusi setiap sektor dalam PDRB konvensional baik dalam kawasan dusun
sampai pada cakupan negara. Tiap sektor maupun sub sektor pada PDRB
konvensional perlu dihitung PDRB hijaunya. Nilai yang diperoleh dapat
menyatakan besarnya modal yang digunakan untuk menghasilkan output bagi
pemilik unit usaha atau sektor usaha. Hasil yang ditunjukkan pada penelitian juga
membantu pemerintah dan pelaku ekonomi untuk mengubah pola pikirnya
menjadi lebih berwawasan lingkungan. Sehingga penentuan perkembangan daerah
dapat lebih tepat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Depositing User: | Kamaluddin |
Date Deposited: | 21 Oct 2021 07:50 |
Last Modified: | 30 Oct 2024 06:00 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/8050 |