SPESIASI LOGAM: BIOAVAILABILITAS BAGI BIOTA BENTIK DAN POLA SEBARAN SPASIAL DI SEDIMEN PERAIRAN PANTAI KOTA MAKASSAR


WERORILANGI, SHINTA (2012) SPESIASI LOGAM: BIOAVAILABILITAS BAGI BIOTA BENTIK DAN POLA SEBARAN SPASIAL DI SEDIMEN PERAIRAN PANTAI KOTA MAKASSAR. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
shintawero cover.jpg

Download (211kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
shintawero 1-2.pdf

Download (475kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
shintawero dapus-lam.pdf

Download (526kB)
[thumbnail of Full Teks] Text (Full Teks)
shintawero.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK
SHINTA WERORILANGI. Spesiasi logam: bioavailabilitas bagi biota bentik dan pola sebaran spasial di sedimen perairan pantai Kota Makassar (dibimbing oleh Akbar Tahir, Alfian Noor, dan M. Farid Samawi)
Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menganalisis konsentrasi Pb, Cd, Cu, dan Zn pada fraksi bioavailable di sedimen serta keterkaitannya dengan parameter lingkungan perairan Kota Makassar; 2) mengidentifikasi sumber logam yang ada serta menentukan status pencemaran sedimen di perairan pantai Kota Makassar; 3) menganalisis konsentrasi logam di biota bentik serta kaitannya dengan konsentrasi logam yang bioavailable di sedimen perairan Pantai Kota Makassar; 4) menentukan pola distribusi spasial konsentrasi logam total dan fraksinya yang bioavailable di sedimen perairan pantai Kota Makassar.
Penelitian dilakukan di wilayah perairan pantai Kota Makassar, mulai dari muara Sungai Jeneberang hingga muara Sungai Tallo. Pengukuran logam dilakukan pada sedimen berukuran < 63 μm. Spesiasi logam pada fraksi sedimen ditentukan dengan metode Community Bureau of Reference (BCR) Three-steps Sequential method yang menghasilkan fraksi exchangeable dan acid soluble, reducible, serta oxidisable. Organisme bentik yang diambil adalah polychaeta (cacing) mewakili deposit feeder, dan bivalvia (kerang) mewakili filter feeder. Konsentrasi logam total pada jaringan lunak biota diekstrak secara destruksi basah. Identifikasi sumber antropogenik dilakukan dengan menghitung Faktor Pengayaan (Enrichment Factors, EF). Status pencemaran berdasarkan fraksi exchangeable dilakukan dengan menggunakan indeks RAC (Risk Assessment Code). Interpolasi pola sebaran spasial logam di sedimen dilakukan dengan menggunakan teknik Geographical Information System (GIS), yaitu block kriging (BK) dengan program Arc View.
Logam yang paling tinggi mobilitasnya (most bioavailable) adalah Cd dan Zn, yang terkait dengan rendahnya potensi redoks sedimen (kondisi reduksi). Pengaruh antropogenik yang tertinggi secara berurutan diidentifikasi di lokasi Paotere > Benteng > Losari > Tallo > Jeneberang > Tanjung Merdeka (TM). Akumulasi logam pada cacing (deposit feeder) terkait dengan fraksi 2 (reducible) dan fraksi 3 (oxidisable) karena kandungan bahan organik yang tinggi pada sedimen; sedangkan akumulasi logam pada kerang (filter feeder) lebih terkait pada fraksi 1 (acid soluble), selain pada kandungan bahan organik di sedimen. Pola sebaran spasial logam Pb, Cd, Cu, dan Zn di sedimen meningkat ke arah utara pantai Kota Makassar. Pola sebaran spasial fraksi 1 logam Pb dan Cu tidak berbanding lurus dengan pola sebaran konsentrasi totalnya di sedimen. Sedangkan pola sebaran spasial fraksi 1 logam Cd dan Zn berbanding lurus dengan pola sebaran konsentrasi totalnya di sedimen.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: - Nurhasnah
Date Deposited: 11 Oct 2021 01:46
Last Modified: 11 Oct 2021 01:46
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/7779

Actions (login required)

View Item
View Item