WINARDI, WINARDI (2008) PELAKSANAAN PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA OLEH SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DI KOTA MAKASSAR. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
winardi-549-1-08-wina-i cover.jpg
Download (253kB) | Preview
winardi-549-1-08-wina-i 1-2.pdf
Download (328kB)
winardi-549-1-08-wina-i dapus-lam.pdf
Download (109kB)
winardi-549-1-08-wina-i.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (682kB)
Abstract (Abstrak)
PKL sering dipandang setengah hati oleh pemerintah karena aktivitas usahanya dianggap sebagai penyakit kota (mengganggu kebersihan, keindahan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas kota). Karena itulah melalui Satuan Polisi Pamong Praja, Pemerintah Kota Makassar mengambil langkah penertiban untuk mengatasinya. Sudah sekian banyak penertiban yang dilaksanakan Satpol PP, namun PKL tetap saja melakukan aktivitasnya setelah penertiban tersebut, bahkan biasa juga terjadi bentrokan fisik antara Satpol PP dengan PKL, karena para PKL mengadakan perlawanan jika ditertibkan. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka Peneliti ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan penertiban PKL oleh Satpol PP di Kota Makassar. dan faktor-faktor yang mempengaruhi seringnya terjadi bentrokan antara pertugas Satpol PP dengan PKL dalam penertiban PKL.. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, yaitu kepustakaan dan arsip/dokumen. Data penelitian ini diperoleh dari teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis dengan metode interaktif yaitu menganalisis dengan memadukan (cara interaktif) beberapa data.. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan penertiban PKL yang dilakukan oleh Satpol PP masih kurang, karena kurang tegasnya aparat dalam menindak PKL yang melanggar aturan, anggota Satpol PP kurang memahami tugas dan tanggung jawabnya sehingga sering terjadi kesalahan prosedur di lapangan dan terkadang juga bersifat diskriminasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi seringnya terjadi bentrokan fisik antara Satpol PP Kota Makassar dengan PKL adalah karena kurangnya sosialisasi Perda oleh Pemerintah Kota Makassar kepada masyarakat; Kurangnya kesadaran PKL dalam penegakan hukum; Kurangnya pemberdayaan masyarakat; Tingginya solidaritas sosial PKL.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Depositing User: | Kamaluddin |
Date Deposited: | 08 Oct 2021 02:07 |
Last Modified: | 08 Oct 2021 02:07 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/7740 |