PERTUMBUHAN TUNAS SAMBUNG SAMPING BEBERAPA KLON PADA BERBAGAI KETINGGIAN BATANG UTAMA TANAMAN KAKAO


RAJONIATI, RAJONIATI (2006) PERTUMBUHAN TUNAS SAMBUNG SAMPING BEBERAPA KLON PADA BERBAGAI KETINGGIAN BATANG UTAMA TANAMAN KAKAO. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
rajoniati-501-1-ps0514 cover.jpg

Download (287kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
rajoniati-501-1-ps0514 1-2.pdf

Download (117kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
rajoniati-501-1-ps0514 dapus-lam.pdf

Download (711kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
rajoniati-501-1-ps0514.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

RINGKASAN RAJONIATI.
Pertumbuhan Sambung Samping Beberapa Klon Kakao pada Berbagai Ketinggian Batang Utama Tanaman Kakao (dibimbing oleh A. Muin Pabinru, sebagai Pembimbing Utama, H. Abdurradjab Djumadi sebagai Anggota Pembimbing) Peningkatan produksi dan mutu biji kakao kering dapat diupayakan melalui perakitan tehnologi sambung samping. Sambung samping termasuk pembiakan vegetatif pada tanaman dewasa melalui penyambungan dengan entris klon unggul. Oleh karena itu, perlu pemilihan entris dari klon- klon yang memiliki daya hasil yang tinggi, serta mengetahui tinggi tempat sambungan yang baik agar penyambungan dapat berhasil dengan baik sehingga produksi dan mutu biji kakao kering meningkat. Dalam percobaan ini klon yang dipergunakan adalah ICS60, PBC, dan Kakao unggul local pilihan petani (Farmer Choice) sebagai sumber entris yang disambung samping pada berbagai ketinggian batang utama. Rancangan percobaan yang dipergunakan adalah petak terpisah. Dimana klon kakao ditempatkan sebagai petak utama terdiri dari ICS60, PBC, dan klon ungguk lokal, sedangkan tinggi tempat penyambungan pada batang utama sebagai anak petak masing-masing dengan ketinggian 0,3 meter, 0,6 meter, dan 0,9 meter. Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa sambung samping dengan menggunakan entris klon ICS60, PBC, ataupun klon lokal tidak berbeda nyata dalam hal persentase keberhasilan sambungan. Pengaruh tunggal perlakuan klon ternyata klon lokal bertunas lebih awal pada hari ke 15,77 setelah penyambungan, panjang etage pertama tunas sambungan lebih panjang (15,68 cm), tunas sambungan lebih tinggi (18,84 cm), serta jumlah daun tunas lebih banyak (8,08 helai). Tinggi tempat penyambungan 0,9 meter dari pangkal batang ternyat bertunas lebih awal (14,50 hari setelah penyambungan), panjang etage pertama tunas sambungan lebih panjang (16,39 cm), tunas sambungan lebih tinggi (19,48 cm), dan jumlah daun tunas lebih banyak (8,90 helai). Terdapat interaksi antara jenis klon dengan tinggi tempat penyambungan dari pangkal batang terhadap tinggi tunas sambungan. Kombinasi perlakuan antara jenis klon lokal dengan ketinggian 0,9 meter dari pangkal batang menghasilkan jumlah helai daun lebih banyak (8,90 helai), panjang etage pertama tunas sambungan lebih panjang (16,50 cm), tunas sambungan lebih tinggi (19,80 cm) disbanding dengan klon ICS60 dan PBC dengan ketinggian tempat penyambungan yang sama.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: Kamaluddin
Date Deposited: 06 Oct 2021 01:49
Last Modified: 06 Oct 2021 01:49
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/7703

Actions (login required)

View Item
View Item