PEMETAAN KONFLIK PENGGUNAAN LAHAN PERSAWAHAN DI KAWASAN STRATEGIS NASIONAL MAMMINASATA LINGKUP WILAYAH KABUPATEN MAROS

Andika Mandala Putra. Pemetaan Konflik Penggunaan Lahan Persawahan Di Kawasan Strategis Nasional Mamminasata Lingkup Wilayah Kabupaten Maros. Pembimbing : ZULKARNAIN CHAIRUDDIN dan SUMBANGAN BAJA.
Latar Belakang. Pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan perebutan penggunaan ruang atau sawah di daerah-daerah strategis, seperti yang terjadi di Kabupaten Maros pada Kawasan Strategis Nasional Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar (KSN Mamminasata).Tujuan untuk mengidentifikasi sawah existing di Kabupaten Maros berdasarkan data spasial, memetakan lahan persawahan existing di Kabupaten Maros yang berpotensi beralih fungsi dan mengkaji potensi konflik penggunaan lahan persawahan di Kabupaten Maros. Metode, Peta Penggunaan Lahan Persawahan yang menjadi dasar pada penelitian ini diinterpretasi dan ditumpang susun dengan Peta Pola Ruang RTRW Kabupaten Maros dan PetaPola Ruang ditumpang susun dengan Peta Zonasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) untuk mendapatkan gambaran umum potensi konflik penggunaan lahan yang dapat terjadi dan menemukan potensi konflik pada sektor regulasi pemerintah. Dari peta-peta ini kemudian dilakukan tinjauan lapangan untuk mengetahui kondisi actual penggunaan lahan tersebut serta wawancara petani dengan metode kuisioner purposive sampling untuk mengetahui preferensi pemanfaatan lahan terhadap lahan yang dikelolanya saat ini. Data dari hasil kuesioner dan tinjauan lapangan selanjutnya ditabulasi dalam bentuk tipologi untuk mendeskripsikan sebaran potensi konflik penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan, lahan persawahan existing di Kabupaten Maros tersebar di dua belas kecamatan yang masuk dalam KSN Mamminasata dengan jumlah luas sebesar 23.736,39 ha. Terdapat 189,44 ha lahan persawahan yang berada pada kawasan permukiman masuk dalam zonasi LP2B dan LCP2B. Kesimpulan, pemilik lahan persawahan yang lahannya berada pada kawasan permukiman memiliki preferensi yang berbeda-beda terhadap pemanfaatan lahan yang dimilikinya, sehingga membuat arahan pola ruang tidak dapat terlaksana sepenuhnya.
Kata Kunci : Mamminasata, Konflik lahan, Pola Ruang, Sawah