Analisis Sistem Pengaturan Container Domestic pada Container Yard Guna Menghindari Terjadinya Shuffling di Makassar New Port

Mu’minatung Nisa “Analisis Sistem Pengaturan Container Domestic pada Container Yard Guna Menghindari Terjadinya Shuffling di Makassar New Port” Dibimbing oleh Ashury, S.T., M.T. dan Dr. Ir. Chairul Paotonan, S.T., M.T.

Pertumbuhan ekonomi di Kota Makassar pada umumnya akan memicu peningkatan arus petikemas maupun barang untuk memenuhi kebutuhan permintaan yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada kegiatan bongkar muat petikemas adalah shuffling yang dapat memberikan dampak negatif pada operasional pengambilan petikemas. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis sistem pengaturan container domestic pada container yard guna menghindari terjadi shuffling di Makassar New Port yang bertujuan untuk mengetahui sistem pengaturan container domestic pada container yard, faktor penyebab serta dampak dari shuffling. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem atau prosedur yang seharusnya dilakukan oleh Makassar New Port guna menghindari terjadinya shuffling untuk kelancaran proses delivery.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Adapun jenis data yang digunakan adalah data primer diambil dengan cara mewawancarai pihak operasional lapangan di Makassar New Port yang berkaitan dengan sistem pengaturan petikemas di lapangan penumpukan. Data primer selanjutnya yaitu waktu kegiatan pelayanan delivery pada alat Rubber Tyred Gantry (RTG) crane yang terdiri dari beberapa tahap diantaranya, gerakan horizontal roda RTG crane, turunnya spreader untuk mengambil dan mengunci petikemas, mengangkat dan bergesernya spreader, menurunkan petikemas ke chasis atau headtruck, dan proses spreader kembali ke posisi semula. Perhitungan waktu pergerakan dilakukan untuk mengetahui perbedaan waktu pelayanan petikemas yang harus melalui proses shuffling dan tanpa melalui proses shuffling dengan menghitung effective time dan idle time serta menghitung penggunaan bahan bakar pada RTG dengan menggunakan Microsoft Excel. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan mengutip dokumen yang ada pada instansi yang bersangkutan seperti data jumlah fasilitas alat, data posisi container domestic, dan layout container yard Makassar New Port.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengaturan container domestic pada container yard di Makassar New Port menggunakan sistem Rubber Tyred Gantry Crane. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya shuffling di Makassar New Port adalah sumber daya manusia, peralatan bongkar muat, serta kedatangan truk petikemas yang tidak terjadwal. Dampak dari shuffling yang terjadi di Makassar New Port yaitu menyebabkan antrian panjang dari truk yang akan melalukan kegiatan delivery, mengurangi kinerja dan produktivitas alat Rubber Tyred Gantry, serta konsumsi bahan bakar meningkat dimana untuk proses shuffling pada dua tumpukan yaitu 2,1 kali dari non-shuffling, pada tiga tumpukan yaitu 3,3 kali dari non-shuffling, dan pada empat tumpukan yaitu 4,4 kali dari non-shuffling dan jumlah kerugian penggunaan biaya bahan bakar pada alat RTG ketika petikemas berada pada dua tumpukan sebesar Rp 13.133, pada tiga tumpukan sebesar Rp 29.549, dan pada empat tumpukan sebesar Rp 43.411.