PERANAN ADIPONEKTIN TERHADAP POLYCYSTIC OVARY SYNDROME SERTA HUBUNGANNYA DENGAN FAKTOR GENETIK, ENDOKRIN, DAN METABOLIK


Pangaribuan, Bertha (2011) PERANAN ADIPONEKTIN TERHADAP POLYCYSTIC OVARY SYNDROME SERTA HUBUNGANNYA DENGAN FAKTOR GENETIK, ENDOKRIN, DAN METABOLIK. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
berthapang-635-1-13-berth-2 cover.jpg

Download (280kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
berthapang-635-1-13-berth-2 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
berthapang-635-1-13-berth-2 dapus-lam.pdf

Download (325kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
berthapang-635-1-13-berth-2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

Abstrak
Pendahuluan
Peran adiponektin dalam terjadinya PCOS belum konklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran adiponektin dengan patogenesis PCOS, baik hubungannya dengan gangguan endokrin, metabolik dan genetik.
Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Lima puluh dua pasien PCOS, dan secara acak dipilih 52 subyek kontrol dari wanita dengan gangguan menstruasi tanpa PCOS. Penetapan PCOS menggunakan kriteria Rotterdam 2003. Variabel faktor risiko yaitu LH, SHBG, resistensi insulin, adiponektin, polimorfisme gen adiponektin (T45G), dan polimorfisme gen CYP17 (T27C) dilakukan secara laboratoris dengan
standar yang sesuai dengan masing-masing variabel.
Hasil penelitian
Polimorfisme gen CYP17 berhubungan dengan PCOS (ORAdjusted = 3,24; 95%CI = 1,30–7,39), kadar adiponektin berhubungan dengan steroidogenesis (ORAdjusted = 2,51; 95%CI = 1,0–6,16), polimorfisme gen adiponektin berhubungan dengan kadar adiponektin (ORAdjusted = 0,39; 95%CI = 0,16–0,95), kadar adiponektin ditemukan lebih rendah pada pasien PCOS dibandingkan subyek kontrol (p=0,01), kadar adiponektin
berhubungan dengan kadar SHBG (ORAdjusted = 5,02; 95%CI = 2,08– 12,13), resistensi insulin berhubungan dengan PCOS (ORAdjusted = 4,32; 95%CI = 1,12–15,56), obesitas berhubungan dengan PCOS (ORAdjusted = 2,69; 95%CI = 1,08–6,67).
Kesimpulan
Hipoadiponektinemia merupakan faktor risiko penting terhadap kejadian PCOS, dan pemeriksaan adiponektin dapat digunakan sebagai marker untuk diagnosis defek steroidogenesis pada pasien PCOS. Pendekatan terhadap hipoadiponektinemia memberikan peluang tatalaksana PCOS yang lebih baik.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Kamaluddin
Date Deposited: 07 Oct 2021 01:49
Last Modified: 07 Oct 2021 01:49
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/7555

Actions (login required)

View Item
View Item