PENERAPAN SANKSI HUKUM DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI TENTANG PENYALAHUGUNAAN WEWENANG


ROSTANSAR, ROSTANSAR (2008) PENERAPAN SANKSI HUKUM DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI TENTANG PENYALAHUGUNAAN WEWENANG. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
rostansar-332-1-ps0340 COVER1.jpg

Download (219kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
rostansar-332-1-ps0340 1-2.pdf

Download (169kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
rostansar-332-1-ps0340 DAPUS.pdf

Download (11kB)
[thumbnail of Full Teks] Text (Full Teks)
rostansar-332-1-ps0340.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (268kB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK
Rostansar, PO 90 220 6522 , Penerapan Sanksi Hukum Dalam Tindak Pidana Korupsi tentang Penyalahgunaan Wewenang di bawah Andi Sofyan dan Andi. Muh. Syukri Akub.
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui penerapan sanksi hukum dalam tindak pidana korupsi yang menyangkut penyalahgunaan wewenang dan untuk mengetahui pelaksanaan putusan (eksekusi) oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap pelaku tindak pidana korupsi yang menyangkut penyalahgunaan wewenang
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Wajo dan Kota Makassar dengan sasaran pada pihak-pihak penegak hukum yang berhubungan dengan masalah korupsi khususnya yang menyangkut masalah penerapan sanksi hukum dalam tindak pidana korupsi yang menyangkut penyalahgunaan wewenang dan pelaksanaan hukum (eksekusi) oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap pelaku tindak pidana korupsi yang menyangkut penyalahgunaan wewenang
Penerapan sanksi hukum dalam tindak pidana korupsi yang menyangkut penyalahgunaan wewenang belum optimal, hal ini dapat dilihat dengan masih adanya kekeliruan hakim dalam memutus perkara dan menjatuhkan sanksi pidana serta masih lemahnya sanksi yang diterapkan terhadap para terpidana pelaku tindak pidana korupsi yang menyangkut penyalahgunaan wewenang dalam hal ini yaitu sanksi penjara, Kurungan, dan pidana pengganti . Pelaksanaan eksekusi oleh Jaksa dalam tindak pidana korupsi yang menyangkut penyalahgunaan wewenang masih belum berjalan sebagaimana mestinya karena kurang tegasnya pihak kejaksaan dalam menjalankan fungsinya sebagai pelaksana putusan pengadilan serta masih adanya kelemahan dalam pengaturan tentang tindak pidana korupsi yang tidak mengatur secara tekhnis mengenai eksekusi terhadap putusan pidana pengganti dalam hal terdakwa korupsi lebih dari satu orang.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: K Law > K Law (General)
Depositing User: - Nurhasnah
Date Deposited: 06 Oct 2021 00:12
Last Modified: 06 Oct 2021 00:12
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/7494

Actions (login required)

View Item
View Item