KETIDAKTEPATAN PENERAPAN KAIDAH EJAAN BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN MAHASISWA PESERTA LOMBA PENULISAN ESAI DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MUHAMMAD AFIAT RAMADHAN. Ketidaktepatan Penerapan Kaidah Ejaan Bahasa Indonesia dalam Karangan Mahasiswa Peserta Lomba Penulisan Esai Departemen Sastra Indonesia Universitas Hasanuddin (dibimbing oleh Lukman dan Nurhayati).
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk ketidaktepatan penerapan kaidah ejaan dalam hal penggunaan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca dalam karangan esai mahasiswa. Sumber data dalam penelitian ini ialah 56 karangan esai mahasiswa peserta Lomba Penulisan Esai yang diselenggarakan oleh Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin pada tahun 2020. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif, yaitu hasil analisis penelitian dideskripsikan dengan ungkapan kata-kata, bukan dengan angka-angka. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif. Dengan ini diusahakan pengungkapan gejala ketidaktepatan penerapan kaidah ejaan sebagaimana adanya. Berdasarkan hal itu, diusahakan memberikan interpretasi terhadap segala bentuk ketidaktepatan penerapan kaidah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketidaktepatan penulisan huruf kapital dan huruf miring. Demikian pula ketidaktepatan penulisan kata melingkupi penulisan kata bilangan, kata depan, proleksem, penulisan kata berimbuhan gabungan, dan penulisan kata partikel. Selanjutnya, ketidaktepatan penggunaan tanda baca mencakupi tiga jenis tanda baca, yaitu tanda koma, tanda titik koma, dan tanda tanya. Adapun ketidaktepatan penulisan unsur serapan antara lain disebabkan oleh adanya kemenduaan arahan, sehingga pengguna bahasa menjadi bingung. Namun, secara umum dapat ditegaskan bahwa ketidaktepatan penerapan kaidah EBI dalam karangan esai peserta lomba disebabkan oleh tidak dianggap-pentingnya mempelajari PUEBI secara serius untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas tinggi. Terdapat lima faktor ketidaktepatan penerarapan kaidah EBI, yaitu (1) kaidah EBI tidak dipelajari secara saksama, (2) kaidah EBI dianggap sudah diketahui, (3) adanya kemenduaan kaidah, (4) keyakinan keagamaan, dan (5) faktor bahasa gaul.
Kata kunci: kaidah ejaan, bahasa Indonesia, ketidaktepatan