POLA HUTAN RAKYAT UNTUK REHABILITASI LAHAN KRITIS BEKAS TAMBANG PASIR DI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN PROPINSI JAWA TENGAH

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) memperbaiki kondisi tanah dengan memberikan mulsa untuk restorasi lahan pasca penambangan; (2) menentukan pola tanam yang optimal berdasarkan struktur biaya, jenis tanah, dan jenis tanaman, untuk membangun hutan rakyat dengan teknik agroforestri dalam rangka menanggulangi lahan kritis di areal bekas penambangan pasir ;(3) menganalisis kelayakan finansial usaha tani hutan rakyat untuk rehabilitasi lahan kritis dengan teknik agroforestri dan (4) mengkaji unsur-unsur kelembagaan yang dapat digunakan sebagai dasar pembentukan kelembagaan yang berbasis masyarakat untuk mengelola hutan rakyat dalam rangka menanggulangi lahan kritis pasca penambangan.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen dan survey. Eksperimen dilakukan dengan memberikan mulsa pada petak berukuran 10mx10m, dilanjutkan analisa laboratorium untuk mengetahui sifat kimia dan fisik tanah yang diberakan selama 6 bulan dan diberi mulsa selama 4 bulan. Survey dilakukan untuk pengambilan data soaial ekonomi dari 130 responden yang dipilih secara acak sederhana. Analisis data yang digunakan adalah analisis kesesuaian lahan dan penutupan tajuk untuk aspek ekologi, analisis finansial untuk kelayakan usahatani hutan rakyat dan programasi linier untuk optimalisasi penggunaan sumberdaya dan sosial-kelembagaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian mulsa dapat memperbaiki kondisi tanah antara lain dapat meningkatkan kandungan P,K dan C. Kombinasi tanaman yang paling optimal diantara tanaman pertanian (Jagung dan kacang tanah), perkebunan (kopi dan tembakau) dan kehutanan (sengon dan mahoni) adalah kombinasi jagung-kopimahoni untuk area 65. 69 ha dengan NPV Rp. 44,861,726.94/ha/ 8 th, R/C 5.58, IRR 46 % dan kombinasi kacang tanah-kopi-mahoni untuk area 19,78 ha dengan nilai NPV sebesar Rp.45,863,314.34,-/ha/8 th , R/C 5.32, IRR 47 %. Reformulasi kelompok tani hutan rakyat dapat dilakukan dengan memperbaharui fungsi dan peran kelompok tani sesuai dengan kegiatan rehabilitasi lahan pasca penambangan dengan pola hutan rakyat.