AKUSTIK RUANG PADA RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR

ABSTRAK
Ansarullah, Akustik Ruang pada Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar (dibimbing oleh Ramli Rahim dan Zenaide Toban) Rumah sakit Ibnu Sina merupakan rumah sakit swasta yang berada dibawah naungan Yayasan Badan Wakaf UMI dimana kita ketahui bahwa rumah sakit adalah tempat yang membutuhkan ketenangan ekstra bagi para dokter dan perawat dalam menjalankan aktivitasnya serta pasien baik itu yang hanya datang memeriksa maupun yang diopname. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat bising, rugi transmisi suara dan besar jumlah kendaraan, waktu dan bising lingkungan yang terjadi dalam lingkungan rumah-sakit Ibnu Sina. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Tingkat kebisingan lingkungan sehari-hari baik dalam gedung maupun di luar gedung Rumah Sakit Ibnu Sina amat fluktuatif, dalam hal ini nilai rata-rata bising yang didapat adalah antara 64 dB sampai 67 dB tergantung dari waktu pengukuran tingkat bising yaitu antara jam 06.00 pagi sampai 20.00 malam. Tingkat rata-rata kebisingan dalam ruang perawatan relatif lebih rendah dibanding halaman gedung, dari hasil pengukuran diperoleh nilai kebisingan terendah dan tertinggi yaitu 38 dB dan 41 dB, hal ini dikarenakan jarak dari sumber bising cukup jauh, penataan taman, manajemen fungsi ruangan dan pengolahan material pada gedung yang cukup baik, (2) Dari perhitungan rugi transmisi suara untuk keseluruhan ruang perawatan didapat 30 dB. Hal ini berarti kondisi ruang di ruang perawatan Rumah Sakit Ibnu Sina dalam kondisi jendela tertutup mampu meredam suara sampai 30 dB. Intrusi bunyi ke dalam ruang perawatan dihitung dari nilai bising dikurangi rugi transmisi misalnya 68 – 30 dB = 38 dB, (3) Hubungan antara jumlah kendaraan menunjukkan adanya hubungan antara jumlah kendaraan dengan skala kebisingan yang diperoleh saat itu. Hal tersebut menunjukkan makin banyak kendaraan makin tinggi tingkat kebisingannya, (4) Evaluasi akustik ruang menunjukkan bahwa dengan penataan taman yang baik serta penataan komponen pendukung bangunan yang cukup baik, ditambah jarak dari sumber bising ke gedung rumah sakit yang cukup jauh serta dukungan penataan bangunan disekelilingnya menyebabkan faktor-faktor kebisingan yang bersumber dari kendaraan yang lalu-lalang dapat teratasi. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rumah sakit Ibnu Sina dapat dikategorikan memenuhi standar kebisingan yang dianjurkan oleh DEPKES yaitu 35 dB sampai 45 dB dan Kementerian Negara dan Lingkungan Hidup yakni 55 dB, sedangkan nilai kebisingan yang diperoleh dari hasil pengukuran tingkat kebisingan di rumah sakit Ibnu Sina Makassar adalah 31 dB sampai 52 dB.