TINJAUAN HUKUM ISLAM MENGENAI BANGUNAN WAKAF YANG TANAHNYA TELAH DIJADIKAN AGUNAN BANK (STUDI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA N0MOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses perwakafan bangunan (masjid) tersebut dapat terjadi, sedangkan tanahnya sementara dalam jaminan oleh Bank,dan yang kedua untuk mengetahui kedudukan hukum proses wakaf tersebut apakah dapat dibenarkan atau justru batal demi hukum dengan melihat aturan-aturan dalam Undang-Undang Perwakafan dan Kompilasi Hukum Islam.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian normatif, dengan menggunakan pendekatan Undang - Undang (Statute Approach) dan pendekatan kasus (Case Approach). Adapun analisis yang digunakan adalah analisis secara kualitatif, yaitu analisis yang bersifat deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau merumuskan masalah sesuai dengan fakta yang ada.
Penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) Proses wakaf yang dilakukan oleh Yatimin tersebut tidak memenuhi unsur ataupun rukun wakaf sebagaimana yang telah diatur dalam beberapa peraturan tentang wakaf. (2) Wakaf tersebut dianggap belum terjadi ataupun batal demi hukum, karena status tanah masjid tersebut masih dalam jaminan oleh Bank, sehingga sertifikat tanah masjid tersebut tidak dapat diserahkan sebagai syarat wakaf benda tidak bergerak.