PERBANDINGAN RADIOMORFOMETRI METAKARPAL DAN RADIOMORFOMETRI KALKANEUS DALAM MENENTUKAN DERAJAT OSTEOPOROSIS


MURDILLAH, AHMAD (2008) PERBANDINGAN RADIOMORFOMETRI METAKARPAL DAN RADIOMORFOMETRI KALKANEUS DALAM MENENTUKAN DERAJAT OSTEOPOROSIS. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
ahmadmurdi cover1.jpg

Download (175kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
ahmadmurdi 1-2.pdf

Download (218kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
ahmadmurdi DAPUS.pdf

Download (17kB)
[thumbnail of Full Teks] Text (Full Teks)
ahmadmurdi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (279kB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK
Osteoporosis didefinisikan sebagai penyakit skeletal sistemik yang ditandai oleh berkurangnya massa tulang dan memburuknya mikroarsitektur tulang. Osteoporosis merupakan masalah kesehatan dunia dengan prevalensi tertinggi pada kelompok usia tua. Masalah ini semakin menonjol sesuai dengan meningkatnya usia harapan hidup. Di Indonesia dengan terjadinya penigkatan usia harapan hidup dan populasi lanjut usia, menyebabkan kasus-kasus osteoporosis juga meningkat. Diagnosis osteoporosis ditegakkan dengan densitometry seperti alat Dual X- ray Absorptiometry (DXA), namun alat ini belum tersebar merata di Indonesia. Pemeriksaan radiologi konvensional merupakan sarana yang murah dan tersebar rmerata di Indonesia. Penelitian ini untuk mempelajari kemungkinan radiomorfometri metakarpal dan kalkaneus dapat dijadikan sebagai pemeriksaan alternative dalam mendeteksi adanya osteoporosis
Penelitian ini dilakukan sejak April sampai Agustus 2008 terdiri dari 52 orang laki-laki dan 48 orang perempuan. Total sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah 100 orang. Dilakukan penilaian osteoporosis dengan menggunakan radiomorfometri kalkaneus dan radiomorfometri metakarpal (kriteria modifikasi).Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis dengan studi cross sectional
Hasil dan kesimplan dari penelitian: Pada kelompok umur 30 sampai 39 tahun 1 orang osteoporosis ditemukan pada radiomorfometri kalkaneus. Pada kelompok umur 40 sampai 49 tahun, 3 orang didapatkan osteoporosis ringan dengan radiomorfometri kalkaneus, 1 orang osteoporosis ringan dengan radiomorfometri metakarpal. Pada kelompok umur 50 sampai 59 tahun didapatkan 12 orang pasien osteoporosis ringan, 2 orang osteoporosis sedang, 1 orang osteoporosis berat dengan radiomorfometri kalkaneus, dan hanya didapatkan 8 orang osteoporosis ringan dengan radiomorfometri metakarpal. Pada kelompok umur 60 sampai 69 tahun didapatkan 13 pasien osteoporosis ringan, 1 pasien osteoporosis sedang dan 2 pasien osteoporosis berat dengan radiomorfometri kalkaneus, dan 4 pasien osteoporosis ringan, 2 pasien osteoporosis sedang dengan radiomorfometri metakarpal. Pada kelompok usia 70 sampai 80 tahun didapatkan 2 oarang osteoporosis ringan, 1 pasien osteoporosis sedang dan 3 pasien osteoporosis berat pada radiomorfometri kalkaneus, dan 5 pasien osteopororsis sedang dengan radiomorfometri metakarpal.
Radiomorfometri kalkaneus dan metakarpal (kriteria modifikasi) mampu mendeteksi osteoporosis pada berbagai kelompok umur. Radiomorfometri kalkaneus terlihat mampu lebih dini mendeteksi osteoporosis daripada radiomorfometri metakarpal

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: - Nurhasnah
Date Deposited: 04 Oct 2021 02:38
Last Modified: 04 Oct 2021 05:02
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/7171

Actions (login required)

View Item
View Item