PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MELALUI PROGRAM PSN-3M DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA KOTA PALOPO

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kualitatif mengenai pelaksanaan program dan partisipasi pada penanggulangan penyakit DBD dan mengembangkan upaya – upaya untuk meningkatkanperilaku masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1), partisipasi pada pencegahan penyakit DBD melalui program PSN-3M diwilayah kerja Puskesmas Wara Kota Palopo belum mengikutsertakan masyarakat untuk susunan langkah partisipasi yaitu : a. jalur perencanaan, b. jalur proses pengambilan keputusan, c. jalur pelaksanaan pembangunan, d. jalur pemeliharaan hasil pembangunan. (2). Masih ada informan tidak melakukan perilaku PSN-3M, akibat kurangnya pengetahuan, deficit keterampilan dan deficit kinerja. (3). Deficit keterampilan yakni informan tidak mengetahui perilaku PSN-3M. Disamping ada perilaku lain mirip perilaku PSN-3M tetapi tidak dalam bentuk dan frekuensi yang tepat.Seperti kebiasaan membersihkan bak air, selokan, membersihkan rumah dan halaman. (4). Deficit kinerja yakni perilaku PSN-3M tidak menciptakan manfaat seketika. Selain itu deficit kinerja terjadi karena ada perilaku lain dihargai yaitu fogging. (5). Upaya yang dapat mmpengaruhi partisipasi dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas perilaku PSN-3M yaitu peningkatan pengetahuan dan pelatihan keterampilan agar perilaku PSN3M dijalankan secara benar. Direkomendasikan pada: (1). Petugas Puskesmas Wara Kelurahan Lagaligo Kota Palopo agar melaksanakan program PSN-3M melalui tahapan perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan,pengawasan dan pemeliharaan hasil pembangunan agar melibatkan masyarakat pada semua tahapan, sehingga lebih awal mereke mengetahui, sekaligus dapat memberikan sumbangsi pemikiran terhadap program PSN-3M tersebut. (2). Masyarakat perlu diberikan pengertian bahwa perilaku tandingan yaitu fogging hanya memberantas nyamuk dewasa saja, selama sarang dan jentiknya dibiarkan maka timbul lagi nyamuk baru yang dapat menularkan DBD (3). Masyarakat yang belum mengerti manfaat PSN-3M dan bahayanya apabila tidak melakukan, maka perlu diberikan informasi yang cukup. (4). Pemberian pelatihan keterampilan perilaku PSN3M seperti menguras bak air, menutup tempat air dan mengubur/menyingkirkan barang bekas serta menggunakan bubuk abata. (5). Masyarakat tidak merasakan manfaat seketika pada perilaku PSN-3M. peril dipertimbangkan pemberian penghargaan baik berupa materi maupun social.