TEKNOLOGI DAUR ULANG ARTEFAK BESI KAWASAN DANAU MATANO MENJADI SENJATA TRADISIONAL


ISMAIL, NUN MAGHFIRAH (2021) TEKNOLOGI DAUR ULANG ARTEFAK BESI KAWASAN DANAU MATANO MENJADI SENJATA TRADISIONAL. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
F61115005_skripsi cover1.png

Download (156kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
F61115005_skripsi 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
F61115005_skripsi dp.pdf

Download (255kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
F61115005_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

NUN MAGHFIRAH ISMAIL. “TEKNOLOGI DAUR ULANG ARTEFAK BESI KAWASAN DANAU MATANO MENJADI SENJATA TRADISIONAL”, dibimbing oleh Iwan Sumantri dan Yadi Mulyadi.
Kawasan Danau Matano dikenal sebagai daerah penghasil besi berkualitas tinggi berdasarkan data sejarah. Di kawasan ini, banyak ditemukan artefak besi berupa senjata (lemme). Artefak tersebut telah melalui proses budaya yang panjang hingga berada dalam tatanan budaya saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses daur ulang dan proses perjalanan artefak besi, menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan pendekatan etnoarkeologi. Semua data dikumpulkan melalui studi pustaka, data lapangan dan wawancara. Pengambilan data lapangan dilakukan dengan analisis artefaktual berupa analisis morfologi dan analisis teknologi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada enam proses daur ulang artefak besi yang terdiri dari pengadaan bahan, pembuatan bala-bala, penyatuan bala-bala, proses tempa, pendinginan dan proses akhir. Pengolahan artefak besi menggunakan tiga teknik, yaitu teknik tempa panas, pelintir dan baja gantung. Proses yang melatarbelakangi pembentukan data artefak besi ialah proses transformasi dan proses behavioral yang mencakup proses perjalanan artefak dalam sistem tatanan budaya sampai artefak terdeposisi. Sebelum terdeposisi, artefak dipengaruhi oleh faktor transformasi alam (N-Tr) berupa aktivitas tektonik.
Kemudian setelah terdeposisi, dipengaruhi oleh faktor transformasi budaya (C-Tr) berupa aktivitas pencarian dan pengumpulan lemme oleh masyarakat. Dalam hal ini, artefak kembali berperan aktif dalam sistem tatanan budaya saat ini dengan adanya proses daur ulang. Artefak besi yang didaur ulang berupa pisau, parang, badik, mata tombak dan kapak. Hasil daur ulang berupa senjata tradisional yang terdiri dari badik, keris, sapukala dan kalewang. Aktivitas daur ulang ini, menjadi ancaman terkait dengan pelestarian artefak besi sebagai cagar budaya, oleh karena itu perlu dilakukan kajian pelestarian cagar budaya terkait dengan hal tersebut.
Kata Kunci: Artefak Besi Danau Matano, Senjata Tradisional, Arkeometalurgi, Transformasi, Daur Ulang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 27 Sep 2021 01:53
Last Modified: 27 Sep 2021 01:53
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/6904

Actions (login required)

View Item
View Item