ANALISIS KONSENTRASI PM10 ( Particulate Matter) PADA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KOTA MAKASSAR

Peningkatan populasi kendaraan secara cepat dan tingkat aktivitas rumah tangga dan industri serta berbagai aktivitas masyarakat di Kota Makassar telah menimbulkan peningkatan pencemaran udara di Kota Makassar. PM10 adalah debu partikulat yang terutama dihasilkan dari emisi gas buangan kendaraan. Efek kesehatan dari paparan PM10 dalam waktu singkat dapat mempengaruhi reaksi radang paru-paru, ISPA (Infeksi saluran pernapasan atas) dan gangguan pada sistem kardiovasuler.

Penelitian ini dilaksanakan di 14 titik Simpang Tak Bersinyal Di Kota Makassar pada kondisi jam puncak pagi, siang dan sore hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi besaran emisi PM10 (Particulate Matter) yang diterima oleh setiap reseptor dan mengetahui pola sebaran emisi PM10 (Particulate Matter) pada 14 titik Simpang Tak Bersinyal Di Kota Makassar berbasis pemodelan CALINE-4. Analisis data pengukuran menggunakan program WRPLOT View, Caline4, dan divisualisasikan dengan program Golden Surfer 16.

Hasil penelitian nilai konsentrasi sebaran emisi PM10 tertinggi terletak pada ruas Jalan Bandang – Tinumbu dan terendah pada Jalan Tentara Pelajar – Kalimantan. Konsentrasi PM10 yang terjadi masih berada dibawah ambang baku mutu menurut PP No. 41 tahun 1999. Pola sebaran PM10 mengikuti arah angin dominan yang rata-rata berhembus dari arah Timur ke arah Barat dengan 5 skala warna masing-masing warna hijau tua yang terendah sampai warna merah yang tertinggi.