ANALISIS HUKUM LARANGAN PENGGUNAAN HANDPHONE BERDASARKAN UU NO.22 TAHUN 2009 TERHADAP PENGEMUDI OJEK ONLINE (Studi Kasus di Kota Makassar Tahun 2018-2019)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi hukum penggunaan handphone oleh ojek online dikaitkan dengan Undang – Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan mengetahui“upaya yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dalam menanggulangi”penggunaan handphone oleh ojek online saat berkendara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian empiris yaitu penelitian yang berfungsi untuk melihat hukum dalam arti nyata dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum di lingkungan masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kantor Polrestabes Makassar dengan menggunakan metode pengumpulan data yaitu teknik wawancara langsung dengan responden. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan data dan fakta yang dihasilkan. Adapun Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer (primary data) adalah data yang diperoleh langsung dari sumber utama dan data sekunder (secondary data) adalah data yang diperoleh dari pihak lain sehingga datanya sudah tersaji. Adapun hasil penelitian ini, yaitu implikasi hukum dari penggunaaan handphone oleh ojek online saat mengemudi jika dikaitkan dengan UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah menyalahi aturan yang ada terkhusus pada pasal 106 ayat (1) dan pasal 283 yang dirasa telah cukup jelas mengatur mengenai pelarangan penggunaan handphone saat berkendara. Adapun upaya yang diakukan oleh Satlantas Polrestabes Makassar dalam mengatasi banyaknya pengemudi ojek online yang menggunakan handphone saat berkendara yaitu dengan melakukan penilangan kepada para pengemudi yang dianggap melanggar sebagai bagian dari upaya represif dan melakukan sosialisasi ke berbagai perusahaan ojek online sebagai bagian dari upaya preventif.