GAMBARAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DALAM BERPACARAN DI SMA NEGERI 3 PANGKEP

Latar Belakang: Remaja Indonesia saat ini tengah mengalami pergeseran budaya. Hal ini tidak lepas dari perkembangan era globalisasi yang melanda seluruh lapisan masyarakat terutama di kalangan remaja, yang memberikan perubahan terhadap norma-norma, nilai dan gaya hidup. Masalah yang menonjol pada kalangan remaja saat ini yaitu permasalahan seputar seksualitas serta HIV/AIDS, dimana kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan mudanya usia remaja pertama kali berpacaran sehingga menempatkan remaja pada resiko perilaku seksual yang tidak aman. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran perilaku seksual remaja dalam berpacaran pada pelajar di SMA Negeri 3 Pangkep.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 246 siswa. Pengambilan sampel dengan Teknik proportional stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner perilaku seksual remaja yang terdiri dari pengetahuan, sikap dan perilaku seksual pranikah yang dibagikan secara daring dalam bentuk google form.
Hasil: Perilaku seksual remaja dalam berpacaran di SMA Negeri 3 Pangkep menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik (51,2%), sikap responden sebagian besar positif (62,6%) dan tindakan seks pranikah remaja sebagian besar memiliki perilaku berisiko ringan (63,4%).
Kesimpulan dan Saran: Mayoritas remaja memiliki perilaku seksual berisiko ringan, dimana responden yang pernah melakukan penyimpangan seksual paling banyak memiliki perilaku seksual berisiko berat, responden dengan pengetahuan kurang mendominasi perilaku seksual berisiko berat, begitu juga dengan responden yang memiliki sikap negatif terhadap perilaku seksual. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan baik untuk pihak sekolah, orang tua ataupun pihak-pihak yang bersangkutan untuk dapat memberikan penyuluhan atau pemahaman terkait kesehatan reproduksi dan seksual ataupun kegiatan kerohanian untuk dapat menambah pengetahuan siswa mengenai hal tersebut dan dapat mencegah sperilaku seksual yang berisiko.