EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BATANG PATAH TULANG (EUPHORBIA TIRUCALLI) TERHADAP NEUTROPHIL, EPITELISASI DAN KOLAGEN PADA PENYEMBUHAN LUKA TIKUS PUTIH


ASRI, MUHAMMAD (2019) EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BATANG PATAH TULANG (EUPHORBIA TIRUCALLI) TERHADAP NEUTROPHIL, EPITELISASI DAN KOLAGEN PADA PENYEMBUHAN LUKA TIKUS PUTIH. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of sampul]
Preview
Image (sampul)
19_P1502216003_Cover1.jpg

Download (4kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
19_P1502216003(FILEminimizer)..Ok 1-2.pdf

Download (755kB)
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
19_P1502216003(FILEminimizer)..Ok dapus-lam.pdf

Download (978kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
19_P1502216003(FILEminimizer)..Ok.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK
Muhammad Asri. Efek pemberian ekstrak batang patah tulang (Euphorbia Tirucalli) terhadap neutrophil, epitelisasi dan kolagen pada penyembuhan luka tikus putih (dibimbing oleh M. Aryadi Arsyad dan Yulia Yusrini Djabir).Luka adalah terputusnya integritas epitel kulit dan mungkin disertai dengan gangguan struktur dan fungsi jaringan. Dalam penyembuhan luka prosesnya tidak selalu berjalan dengan alamia, proses penyembuhan luka juga dapat terjadi secara kimiawi sehingga kadang dibutuhkan bantuan seperti obat – obatan untuk membantu dalam proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak batang patah tulang (euphorbia tirucalli) terhadap neutrophil, epitelisasi dan kolagen pada penyembuhan luka tikus putih. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok yaitu perlakuan dengan pemberian ekstrak batang patah tulang 10% dan 20%, serta kelompok kontrol positif (Bioplacenton) dan kelompok kontrol negatif (Na-CMC 1%). Pengukuran Neutrophil, epitelisasi dan kolagen dilihat dengan menggunakan mikroskopik dengan pembesaran 400x yang terlebih dahulu sampel dijadikan preparat, dengan melihat jumlah neutrophil, pembentukan epitelisasi dan pembentukan kolagen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok ekstrak batang patah tulang 10% lebih efektif dalam hal penyembuhan luka pada fase inflamasi karena sudah tidak terdapat neutrophil pada hari ke 3 setelah perlakuan dibandingkan kelompok kontrol negatif. Pada pembentukan epitelisasi kelompok ekstrak batang patah tulang 20% lebih mendominasi karena pada hari ke-7 pembentukan epitelisasinya sudah berada pada kisaran 50-75% epitelisasi. Pada tingkat kepadatan kolagen, kelompok ekstrak batang patah tulang lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif karena pada hari ke-14 kepadatan kolagennya sedang dibandingkan dengan kontrol negatif yang masih rendah. Dengan mempertimbangkan data diatas, dimana jumlah neutrophil semakin berkurang pada fase inflamasi, pembentukan epitelisasi yang lebih cepat dan kepadatan kolagen yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol positif dan negatif, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak batang patah tulang 10% dan 20% keduanya dapat dijadikan alternatif untuk penyembuhan luka.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RA Public aspects of medicine
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Depositing User: - Nurhasnah
Date Deposited: 20 Sep 2021 01:46
Last Modified: 15 Oct 2021 07:52
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/6577

Actions (login required)

View Item
View Item