KARAKTERISTIK PENDERITA DENGAN ISOLAT KLINIS KLEBSIELLA PNEUMONIAE YANG MENGHASILKAN GEN TEM ESBL DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO


Widiarti, Orin (2018) KARAKTERISTIK PENDERITA DENGAN ISOLAT KLINIS KLEBSIELLA PNEUMONIAE YANG MENGHASILKAN GEN TEM ESBL DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
18_B11112158_Cover1.jpg

Download (4kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
18_B11112158(FILEminimizer)..Ok 1-2.pdf

Download (493kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
18_B11112158(FILEminimizer)..Ok dapus-lam.pdf

Download (466kB)
[thumbnail of Full Taxt] Text (Full Taxt)
18_B11112158(FILEminimizer)..Ok.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (828kB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK
Latar Belakang : Perkembangan resistensi antibiotik telah meluas diseluruh dunia,salah satu contoh dari MDRO adalah Extended Spectrum b-Lactamase (ESBL) yang umumnya ditemukan pada bakteri gram negatif. Klebsiella Pneumonia merupakan salah satu bakteri yang tercatat memiliki aktifitas ESBL paling tinggi dibandingkan bakteri lainnya. Kemampuan galur ESBL menghidrolisis antibiotik b-lactam secara luas disebabkan adanya sejumlah mutasi pada beberapa gen dan hampir seluruh ESBLs merupakan derivat dari enzim TEM. pada isolat klinik K. Pneumoniae
menggunakan Vitek dan PCR didapatkan bahwa 96% sampel terdeteksi memiliki gen Tem. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan metode penelitian deskiptif menggunakan data sekunder berupa rekam medik di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar yang dilaksanakan pada bulan
November-Desember 2018. Data dianalisis dengan menggunakan program pengolah data komputer.
Hasil : Jumlah penderita dengan isolat klinis Klebsiella pneumoniae yang
menghasilkan gen TEM ESBL di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo berjumlah 38
orang. Kelompok yang paling banyak adalah kelompok usia pemuda (18-65 tahun)
sebanyak 63.16%, laki-laki sebanyak 47.37%, , status gizi buruk (13.16%) untuk
kelompok usia 0-5 tahun, status gizi normal sebanyak (34.21%) untuk kelompok usia
>5 tahun, gejala masuk rumah sakit sesak napas sebanyak 14 orang (36.84%), Jenis
Isolat Sputum sebanyak 44.74%, diagnosis penyakit sistem respirasi sebanyak
(26.31%), jumlah leukosit >10.000 sel/mm3 dan leukosit 4.000-10.000 sel/mm3
masing-masing sebanyak (47.37%), tempat perawatan Non-ICU sebanyak (94.74%),
golongan antibiotic Ceftriaxone sebanyak (28.95%), menerima prosedur invasif 3
kali sebanyak 28.94% dimana paling banyak pemasangan infus sebanyak (94.73%), lama perawatan >3 hari sebanyak (94.73%), dan keadaan saat pulang membaik sebanyak (57.89%) Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian tentang Karaktersitik Penderita dengan
Isolat Klinis Klebsiella pneumoniae yang menghasilkan gen TEM ESBL di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo pada bulan Oktober – Novermber 2018 dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis spesimen, diagnosis penyakit, jenis antibiotik, prosedur invasif, lama perawatan dapat dijadikan sebagai indikator untuk menilai penderita dengan isolat klinis Klebsiella pneumoniae yang menghasilkan gen TEM ESBL.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Kamaluddin
Date Deposited: 16 Sep 2021 00:56
Last Modified: 16 Sep 2021 00:56
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/6436

Actions (login required)

View Item
View Item