RELAWAN DEMOKRASI BASIS PEREMPUAN DI KABUPATEN MAJENE PADA PEMILU TAHUN 2019

Pada pemilihan umum tahun 2019 dilakukan secara serentak, yaitu pemilihan anggota legislative dan presiden. Hal ini dilaksanakan berdasarkan putusan mahkamah konstitusi nomor 14/PUU-11/2013 tentang pemilihan serentak Yang bertujuan untuk meminimalkan penggunaan biaya pelaksanaan pemilu, meminimalisir politik biaya tinggi bagi peserta pemilu, penyalanggunaan kekuasaan atau mencegah politisasi birokrasi, dan merampingkan skema kerja pemerintah. Pemilihan serantak tahun 2019 yang pertama di Indonesia ini menjadi tantangan tersendiri dari komisi pemilihan umum (KPU) selaku Lembaga negara yang menyelenggarakan pemilihan umum. Pemilih perempuan menjadi salah satu segmen pemilih strategis dalam sosialisasi politik yang dilaksanakan KPU Kabupaten Majene selain karena populasinya yang lebih tinggi dari laki-laki, juga karena ada kecenderungan penurunan kuantitas memilih pada segmen perempuan.
KPU Kabupaten majene menargetkan angka 85 % angka partisipasi pada pemilu 2019 dengan harapan pemilih perempuan mengalami peningkatan dalam menggunakan hak pilihnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui pengumpulan data dari wawancara dan dokumentasi dilapangan. Hasil dan pembahasan mengungkapakan bahwa KPU melalui anggota relawan demokrasi basis perempuan berhasil menggunakan strategi yang tepat dalam mendorong peningkatan jumlah partisipasi khususnya perempuan di Kabupaten majene dengan memetakan dan mencari solusi dari permasalahan yang selama tahun-tahun sebelunya menjadi penyebab semakin menurunya angka partisipasi perempuan
Kata Kunci : Pemilu, KPU, Relawan Demokrasi, Perempuan, Kabupaten Majene