ANALISIS DEFORESTASI DAN FRAGMENTASI KELOMPOK HUTAN KO’MARA TAHUN 2005 SAMPAI DENGAN TAHUN 2019 = Analysis Of Deforestation And Fragmentation Of Ko’mara Forest Group 2005 to 2019

LENY RACHMAWATI. Analisis Deforestasi dan Fragmentasi Kelompok Hutan Ko’mara Tahun 2005 sampai dengan 2019 (dibimbing oleh Samuel A. Paembonan dan Syamsu Rijal).
Kelompok Hutan Ko’mara merupakan ekosistem kompleks yang meliputi 3 (tiga) kabupaten yaitu Kabupaten Gowa, Takalar, dan Jeneponto yang setiap periode mengalami perubahan penutupan lahan dan penggunaan lahan. Perubahan yang berlangsung secara kompleks dan dinamis akibat meningkatnya pertumbuhan populasi manusia, aktivitasnya, kegiatan sosial dan lingkungan, menyebabkan terjadinya perubahan penggunaan lahan. Bentuk perubahan penggunaan lahan yang terjadi adalah konversi wilayah berhutan menjadi tidak berhutan atau biasa disebut dengan deforestasi. Deforestasi menyebabkan perubahan tutupan lahan dengan membentuk pola sebaran tertentu (fragmentasi). Hampir seluruh kawasan hutan di Kelompok Hutan Ko’mara telah terfragmentasi menjadi wilayah-wilayah lebih kecil, namun secara pasti masing-masing kawasan hutan tersebut belum diketahui apa yang menjadi faktor terjadinya perubahan lahan serta bagaimana bentuk pola spasialnya. Sehingga menyulitkan untuk mengendalikan deforestasi dan fragmentasi yang akan terjadi kemudian. Melalui penelitian ini dilakukan analisis pola deforestasi dan fragmentasi di salah satu kawasan hutan yakni Kelompok Hutan Ko’mara pada bulan Maret sampai dengan Mei dengan menggunakan metric spasial Clumpiness index, Contiguity index dan Patch density untuk analisis deforestrasi serta metric spasial Area, Patch Density, Proximity dan Contiguty untuk analisis tingkat fragmentasi. Analisis penelitian ini menggunakan software GIS dan Fragstat dalam format data bentuk raster. Hasil analisis diperoleh bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penutupan lahan yaitu keberadaan pemukiman di sekitar hutan, adanya akses jalan di sekitar dan di dalam hutan, klaim hak atas tanah, perambahan hutan melalui pembukaan lahan usaha seperti pertanian lahan kering, pertanian lahan kering campur semak, sawah, kebakaran hutan, dan illegal loging sedangkan pola spasial deforestasi pada kawasan ini memiliki persebaran mengelompok dengan tingkat keterhubungan pacth yang tinggi
dan tingkat fragmentasi yang berada pada kategori rendah dan sedang. Pola ini menggambarkan kelas deforestasi yang terjadi pada Kelompok Hutan Ko’mara pada tahun 2005-2010 dan tahun 2010-2015 tergolong pada Low Deforestastion dengan nilai laju deforestasi <1%, namun pada tahun 2015-2019 tergolong Moderate Deforestation karena nilai yang diperoleh sebesar 1.35% serta pola spasial fragmentasi yang terjadi disetiap periode digambarkan bahwa bagian utara Kelompok Hutan Ko’mara didominasi oleh tingkat fragmentasi yang sangat rendah sedangkan fragmentasi dibagian
selatan didominasi oleh tingkat fragmentasi sedang.
Kata kunci: Deforestasi, Fragmentasi, Perubahan Penggunaan Lahan, Spasial Metrik, Kelompok Hutan