PERBANDINGAN KEKUATAN OTOT DASAR PANGGUL DAN KEJADIAN STRESS URINE INCONTINENCE POST HISTEREKTOMI TOTAL PERVAGINAM DENGAN PERABDOMINAM = COMPARISON OF PELVIC FLOOR STRENGTH AND STRESS URINE INCONTINENCE AFTER TOTAL VAGINAL HYSTERECTOMY WITH ABDOMINAL HYSTERECTOMY


NURAENI, NURAENI (2020) PERBANDINGAN KEKUATAN OTOT DASAR PANGGUL DAN KEJADIAN STRESS URINE INCONTINENCE POST HISTEREKTOMI TOTAL PERVAGINAM DENGAN PERABDOMINAM = COMPARISON OF PELVIC FLOOR STRENGTH AND STRESS URINE INCONTINENCE AFTER TOTAL VAGINAL HYSTERECTOMY WITH ABDOMINAL HYSTERECTOMY. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C105216211_tesis cover1.png

Download (69kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C105216211_tesis 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C105216211_tesis dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C105216211_tesis.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

NURAENI. Perbandingan kekuatan otot dasar panggul dan kejadian Stress Urine Incontinence pada pasien Post Histerektomi Total Pervaginam dengan Perabdominam (dibimbing oleh David Lotisna, Susiawaty Mustafa, Maisuri T. Chalid, Trika Irianta, Johnsen Mailoa)
Pendahuluan : Histerektomi adalah suatu prosedur operatif dimana organ uterus diangkat. Gangguan dasar panggul pasca Histerektomi dapat menyebabkan perkembangan inkontinensia urin stress di beberapa bulan kemudian.
Tujuan : Untuk mengetahui perbandingan kekuatan otot dasar panggul dan kejadian stress urine incontinences pada pasien post histerektomi total pervaginam dengan perabdominam.
Metode : Penelitian berjenis studi kohort retrospektif ini menggunakan metode kuantitatif untuk membandingkan angka kejadian SUI dan kekuatan otot dasar panggul pada pasien yang menjalani histerektomi abdominam atau vaginam. Penelitian dilaksanakan di RS Wahidin Sudirohusodo dan RS Pendidikan Jejaring di Makassar selama bulan Januari 2020 hingga September 2020. Diambil 80 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dari populasi secara purposive, sampel tersebut terdiri dari 40 orang pasca Histerektomi per vaginam dan 40 orang pasca Histrerektomi per abdominam. Adapun analisis data dilakukan dengan uji t independen, uji Mann Whitney dan uji Pearson Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil : Tidak ada hubungan antara kekuatan otot dasar panggul dengan kejadian stress urine incontinence dengan p value = 0,258 > 0,05 dan tidak terdapat hubungan antara kekuatan otot dasar panggul pada kelompok pasien post histerektomi pervaginam dan perabdominam dengan p value = 0,439 > 0,05. Rata-rata kekuatan otot dasar panggul pada kedua sampel adalah 30,18 cmH2O dan 31,34 cmH2O. Dari hasil regresi logistik diperoleh bahwa variabel yang sangat berpengaruh dalam kejadian stress urine incontinence adalah IMT yaitu sebesar 9.435 kali.
Kesimpulan : Kekuatan otot dasar panggul dan kejadian stress urine incontinence pada pasien post histerektomi total pervaginam dengan perabdominam tidak berbeda bermakna secara statistik. Adapun faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian stress urine incontinence pada pasien post histerektomi total pervaginam dengan perabdominam adalah Indeks Massa Tubuh (IMT).
Kata kunci: Histerektomi Abdominal, Histerektomi Pervaginam, Otot Dasar Panggul, Stress Urine Incontinence

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 13 Sep 2021 01:05
Last Modified: 13 Sep 2021 01:05
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/6265

Actions (login required)

View Item
View Item