ANALISIS KADAR INTERLEUKIN-6 (IL-6) SERUM DAN HISTOPATOLOGI JARINGAN JANTUNG DAN ARTERI KORONER PADA TIKUS MODEL NON-ALCOHOLIC FATTY LIVER DISEASE (NAFLD)= ANALYSIS OF INTERLEUKIN-6 (IL-6) SERUM AND HISTOPATHOLOGY OF THE HEART AND ARTERY CORONARY TISSUES ON RAT WITH NONALCOHOLIC FATTY LIVER DISEASE (NAFLD) MODELLING


AHMADWIRAWAN, MYLDA PRATIWI (2021) ANALISIS KADAR INTERLEUKIN-6 (IL-6) SERUM DAN HISTOPATOLOGI JARINGAN JANTUNG DAN ARTERI KORONER PADA TIKUS MODEL NON-ALCOHOLIC FATTY LIVER DISEASE (NAFLD)= ANALYSIS OF INTERLEUKIN-6 (IL-6) SERUM AND HISTOPATHOLOGY OF THE HEART AND ARTERY CORONARY TISSUES ON RAT WITH NONALCOHOLIC FATTY LIVER DISEASE (NAFLD) MODELLING. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
P062192017_tesis cover1.png

Download (172kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
P062192017_tesis 1-2.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
P062192017_tesis dp.pdf

Download (654kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
P062192017_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract (Abstrak)

Mylda. Analisis Kadar Interleukin-6 Serum dan Histopatologi Jaringan Jantung dan
Arteri Koroner Pada Tikus Dengan Model Non –Alcoholoic Fatty Liver Disease (NAFLD) (Dibimbing oleh Husni Cangara dan Arif santoso).
Nonalcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) merupakan suatu penyakit kronis yang berhubungan degan gangguan hepar yang telah menjadi masalah kesehatan global. Adapun penyakit kardiovaskular diketahui merupakan penyebab kematian terbanyak pada kasus NAFLD. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara NAFLD dan CVD melalui parameter IL-6 pada serum serta perubahan gambaran histopatologi pada jaringan jantung dan arteri koroner. Penelitian menggunakan desain eksperimental dengan post test with control group design. Duapuluh empat tikus Wistar jantan dibagi ke dalam empat kelompok (n=6). Kelompok I adalah kelompok kontrol, kelompok II dengan perlakuan perlakuan diet tinggi lemak (40%) tinggi fruktosa (30%), kelompok III dengan perlakuan diet tinggi lemak (40%) tinggi fruktosa (30%) serta injeksi karbon tetraklorida (CCl4) dosis mikro 0,08 ml/kg dan kelompok IV dengan perlakuan injeksi CCl4 saja. Pada minggu ke-8, dilakukan proses nekrosip.Pengambilan darah, organ hepar, organ jantung dan arteri koroner di ambil yang dilanjutkan dengan pemeriksaan ELISA untuk serum dan histopatologi hepar untuk mengkonfirmasi derajat NAFLD berdasarkan persentase steatosis. Pada pemeriksan histopatologi jantung, parameter yang diamati adalah gambaran hiperemi, hemoragi, degenerasi dan nekrosis jantung. Pada pemeriksaan arteri koroner, parameter yang dinilai adalah diameter lumen serta tebal dinding pembuluh darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 17 tikus dengan NAFLD (70.8%) dan 7 tikus non-NAFLD (29.2%). Terdapat peningkatan kadar IL-6 (mean 16,23 ng/ml) pada tikus NAFLD dibandingkan non-NAFLD (mean 11,42 ng/ml), namun perbedaan tersebut tidak bermakna (p>0,05). Hasil signifikan ditemukan pada perubahan gambaran histopatologi jantung (hemoragi, degenerasi dan hiperemi) serta pada parameter histopatologi arteri koroner berupa diameter lumen (p<0,05), namun tidak ada perubahan signifikan pada parameter ketebalan pembuluh darah. Sebagai kesimpulan, NAFLD dengan CVD berkorelasi signifikan berdasarkan pemeriksaan histopatologi jantung dengan adanya penginkatan gambaran hemoragi, degenerasi dan hiperemi, adapun pemeriksaan IL-6 serum dapat digunakan sebagai marker risiko penyakit jantung pada penderita NAFLD.
Kata Kunci. NAFLD, Penyakit Kardiovaskular, IL-6, Histopatologi Jantung, Histopatologi Arteri Koroner

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 06 Sep 2021 02:58
Last Modified: 06 Sep 2021 02:58
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/6185

Actions (login required)

View Item
View Item