ANALISIS PENGARUH DEGRADASI LIGNIN SERAT SABUT KELAPA MENGGUNAKAN MEDIASI FUNGI TERHADAP KARAKTERISTIK INTERLOCK SERAT-MATRIKS


SAFITRA, MUHAMMAD TRY PUTRA JULI (2021) ANALISIS PENGARUH DEGRADASI LIGNIN SERAT SABUT KELAPA MENGGUNAKAN MEDIASI FUNGI TERHADAP KARAKTERISTIK INTERLOCK SERAT-MATRIKS. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D21116317_skripsi cover1.png

Download (241kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
D21116317_skripsi 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D21116317_skripsi dp.pdf

Download (501kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D21116317_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Muhammad Try Putra Juli Safitra (D21116317). Analisis Pengaruh Degradasi Lignin Serat Sabut Kelapa Menggunakan Mediasi Fungi Terhadap Karakteristik Interlock Serat-Matriks. Dibimbing oleh Dr. Hairul Arsyad, ST., MT. dan Ir. Mukhtar Rahman., MT.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisa pengaruh variasi waktu dan jumlah fungi dalam proses delignifikasi terhadap dekomposisi lignin dari serat sabut kelapa. 2) Mengetahui morfologi permukaan serat sabut kelapa setelah proses delignifikasi. 3) Mengetahui karakteristik interlock serat hasil dekomposisi lignin oleh fungi dengan matriks/resin. 4) Mengetahui karakteristik wettability serat hasil dekomposisi lignin oleh fungi dengan matriks/resin. Penelitian ini menggunakan bahan serat sabut kelapa, jamur Pleurotus Ostreatus dan resin epoksi. Proses delignifikasi serat sabut kelapa dilakukan dengan menggunakan jamur Pleurotus Ostreatus dengan variasi waktu fermentasi selama 10 hari, 20 hari dan 30 hari, serta variasi rasio serat : jamur sebesar 1:12 , 1:1 , dan 1:112 . Hasil delignifikasi serat kemudian diuji kadar lignin, uji morfologi, uji tarik pull-out, dan uji wettability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu fermentasi dan semakin banyak jumlah jamur yang digunakan maka semakin besar pengurangan lignin yang terjadi. Hal ini dapat dibuktikan pengurangan kadar lignin terbesar pada penelitian ini sebesar 27,11% terjadi pada serat sabut kelapa dengan rasio 1:112 yang difermentasi selama 30 hari, dimana kadar ligninnya turun menjadi 18,39% dari kadar lignin awal sebesar 25,23%. Pada uji morfologi, sabut kelapa yang telah difermentasi menggunakan jamur menyebabkan permukaan serat sabut kelapa menjadi lebih bersih dari kotoran/impurities, hal ini diakibatkan karena telah hilangnya kandungan lignin pada permukaan serat sabut kelapa. Selanjutnya, terjadi peningkatan kemampuan interlock antara serat-matriks pada uji pull-out setelah dilakukan proses delignifikasi serat sabut kelapa jika dibandingkan dengan serat sabut kelapa yang tidak diberikan perlakuan delignifikasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai IFSS serat sabut kelapa, kenaikan maksimal yang terjadi bisa sampai 115,54%. Sejalan dengan itu, pada uji wettability terjadi penurunan sudut kontak terbesar pada sampel yang difermentasi selama 30 hari dengan rasio 1:112 hingga mencapai 50%.
Kata Kunci: Serat sabut kelapa, jamur Pleurotus Ostreatus, kadar lignin, morfologi, kekuatan geser interfacial (IFSS), sudut kontak.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 06 Sep 2021 02:49
Last Modified: 06 Sep 2021 02:49
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/6148

Actions (login required)

View Item
View Item