Yusuf, Rezky Aulia (2021) CYBER NOTARY : SOLUSI PRAKTIK NOTARIS DI MASA DARURAT KESEHATAN. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
B022191048_tesis cover1.png
Download (114kB) | Preview
B022191048_tesis 1-2.pdf
Download (1MB)
B022191048_tesis.pdf
Download (9MB)
B022191048_tesis dp.pdf
Download (8MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
REZKY AULIA YUSUF (B022191048). Cyber Notary: Solusi Praktik
Notaris di Masa Darurat Kesehatan. Dibimbing oleh Nur Azisah dan
Muhammad Aswan.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan penerapan cyber
notary di masa darurat kesehatan dan (2) menjelaskan legalitas akta
Notaris yang dibuat dalam konsep cyber notary di masa darurat
kesehatan.
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian hukum normatif dengan
menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan
konseptual. Jenis dan sumber bahan hukum dalam penelitian ini diperoleh
dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Adapun teknik
pengumpulan bahan hukum menggunakan penelitian kepustakaan dan
didukung dengan penelitian lapangan. Selanjutnya bahan hukum yang
dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Penerapan cyber notary
dalam menjalankan jabatan Notaris di masa darurat kesehatan saat ini
masih menimbulkan perdebatan antar sesama Notaris. Hal ini karena,
beberapa Notaris menganggap bahwa penggunaan jaringan internet untuk
mengirim email dan melakukan video konferens, serta saluran
telekomunikasi yang terhubung dengan telepon genggam merupakan
bagian dari cyber notary, sehingga dalam penerapannya setiap
penghadap yang bermaksud untuk bertemu dan melakukan perbuatan
hukum harus didahului dengan membuat janji bertemu melalui telepon,
selanjutnya dokumen yang diperlukan dikirim melalui email, dan baru akan
bertemu secara langsung apabila akan melaksakan akad dengan
menerapkan protokol kesehatan (mencuci tangan dan memakai masker
dan/atau face shield) hingga pada akhirnya akta dibacakan dan
ditandatangani saat itu juga oleh para penghadap, Notaris, dan para saksi.
Sementara dilain sisi oleh beberapa Notaris, cyber notary dianggap
sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara sistem
informasi dan teknologi yang karena saat ini belum bisa diakomodir maka
dalam bentuk apapun sarana yang digunakan untuk memudahkan
pekerjaan Notaris tidak bisa dianggap sebagai cyber notary. (2) Akta
Notaris yang dibuat dengan menggunakan cyber notary di masa darurat
kesehatan tidak memiliki legalitas. Hal ini karena tidak ada dasar hukum
yang mengatur tentang cyber notary dalam pelaksanaan jabatan Notaris,
kecuali pada pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan
Terbatas dan dalam pelaksanaan administrasi pendaftaran serta
pengesahan status badan hukum.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Cyber Notary, Notaris, Darurat Kesehatan |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Depositing User: | Andi Milu |
Date Deposited: | 30 Aug 2021 06:12 |
Last Modified: | 04 Nov 2024 02:06 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/5921 |