ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN JANGKA WAKTU WAKAF MENURUT PASAL 6 UNDANG–UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

RIFKY FAHREZI ILHAM, (B11115520), “Analisis Hukum Islam Terhadap Penerapan Jangka Waktu Wakaf Menurut Pasal 6 Undang– Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf”, dibawah bimbingan Prof. Dr. H. M. Arfin Hamid, S.H., M.H sebagai pembimbing I dan Achmad, S.H., M.H sebagai pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaturan beserta pandangan hukum Islam tentang pengaturan wakaf berjangka waktu berdasarkan pasal 6 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif yakni kajiannya yang dilakukan dengan menelusuri literatur-literatur pendapat ulama fikih dan peraturan perundang-undangan tentang wakaf berjangka waktu untuk mendapatkan data yang lengkap dengan dukungan sumber- sumber lain yang terikat atau disebut juga penelitian kepustakaan karena sumber data dalam penelitian ini merupakan sumber data kepustakaan. Selain itu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara tatap muka dan Tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui informasi apa yang hendak digali dari narasumber.
Hasil penelitian ini dimana penerapan batas waktu wakaf pada Pasal 6 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf adalah kebolehan mewakafkan sesuatu dalam jangka waktu tertentu berdasarkan pada pertimbangan yuridis dalam metodologi hukum Islam terhadap penggabungan berbagai macam mazhab fikih dalam konsep fikih Indonesia yang dirangkum dalam bentuk Undang-Undang di Indonesia tanpa mengkhususkan pada mazhab tertentu sehingga secara keseluruhan dapat dipergunakan oleh seluruh umat Islam di Indonesia walaupun tidak dalam satu permasalahan.
Sebagai legitimasi kepastian hukum yang mengikat berdasarkan suatu ikrar dan memperjelas pengaturan antara Wakif, Mauquf 'alaih yang dikelola oleh nadzir dalam hal perluasan pengelolaan dan perluasan pemanfaatan kepada para pihak yang berikrar/Sighat terhadap harta wakaf yang diwakafkan yang memiliki status benda yang bersifat sementara dalam batas waktu pengelolaannya (Jangka Waktu), tetapi tidak menghilangkan status wakaf yang permanen atau (selamanya).