PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI SALAH SATU PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN PABRIK GENTENG, BATAKO, DAN PAVING BLOK PT. ARISTA JAYA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Activity Based Costing sebagai salah satu pengambilan keputusan penetapan harga jual pada perusahaan pabrik genteng, batako, dan paving blok PT. Arista Jaya dan mengetahui perbandingan antara sistem tradisional dan sistem activity based costing untuk memutuskan harga pokok produksi agar keputusan yang diambil tepat dan berdampak pada perolehan laba perusahaan terhadap pesanan yang diterima. Untuk itu dibutuhkan serangkaian data biaya produksi genteng, batako, dan paving blok dan dilakukan analisis untuk memisahkan biaya-biaya sehingga dapat mengambil keputusan terbaik dalam menyusun strategi penjualan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menentukan harga pokok produksi dengan sistem tradisional akan mengakibatkan terjadinya distorsi biaya dalam menetapkan harga pokok produksi yang menyebabkan terjadinya pembebanan biaya yang terlalu rendah (undercosting) untuk produk paving blok sebesar Rp.13.504.674, sedanglan untuk produk genteng dan batako mengalami pembebanan biaya terlalu tinggi (overcosting) sebesar Rp.5.292.774 dan Rp.7.609.702.
Kata kunci: Activity Based Costing, Pengambilan Keputusan, Harga Jual
This study aims to determine the application of Activity Based Costing as one of the decisions to determine the selling price of the tile, brick, and paving block factories of PT. Arista Jaya and knowing the comparison between the traditional system and the activity based costing system to decide the cost of goods manufactured so that the decisions are made right and have an impact on the company's profit on the orders received. For this reason, a series of data on the production costs of roof tiles, concrete blocks, and paving blocks is needed and an analysis is carried out to separate costs so that the best decisions can be made in formulating the company's sales strategy. The results showed that determining the cost of goods manufactured using a traditional system would result in cost distortions in setting the cost of goods manufactured which resulted in undercosting for paving block products of Rp. 13,504,674, while for roofing and brick making products. experiencing overcosting of Rp. 5,292,774 and Rp. 7,609,702.
Keywords : Activity Based Costing, Decision Making, and Selling Price