GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIINFEKSIKAN Trypanosoma evansi DAN DIBERIKAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum)


ALNI, NURUL ISTIANA (2021) GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIINFEKSIKAN Trypanosoma evansi DAN DIBERIKAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C031171303_skripsi COVER1.png

Download (126kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C031171303_skripsi 1-2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C031171303_skripsi DP.pdf

Download (882kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C031171303_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (17MB)

Abstract (Abstrak)

NURUL ISTIANA ALNI. Gambaran Histopatologi ginjal mencit (Mus musculus) yang Diinfeksikan Trypanosoma evansi dan Diberikan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum). Di bawah bimbingan ADRYANI RIS dan DWI KESUMA SARI
Trypanosoma evansi merupakan parasit darah yang bertanggungjawab atas terjadinya penyakit surra atau dikenal juga dengan trypanosomiasis. Sel-sel Trypanosoma evansi mampu dirusak oleh kandungan Allicin dari bawang putih. Pada ginjal sendiri, bagian yang berpengaruh jika terjadi infeksi yaitu bagian tubulus dan glomerulusnya dan bisa diidentifikasi melalui pemeriksaan histopatologi dengan memperhatikan tingkat kerusakan yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran histopatologi ginjal mencit (mus musculus) yang diinfeksikan trypanosoma evansi dan diberikan ekstrak bawang putih (allium sativum) dengan dosis bertingkat yang dibandingkan dengan pemberian obat komersil Tryponil. Sampel yang digunakan sebanyak 30 ekor mencit dengan 6 kelompok perlakuan. Kelompok P0 tidak diinfeksikan Trypanosoma evansi, kelompok P1 diinfeksikan Trypanosoma evansi dan tanpa pemberian perlakuan, kelompok P2,P3 dan P4 masing-masing diinfeksikan Trypanosoma evansi dan diberi perlakuan berupa ekstrak bawang putih dengan dosis masing-masing 1,4 mg, 2,8 mg dan 5,6 mg. Sementara, untuk kelompok P5 diberi perlakuan obat komersil yaitu Tryponil. Metode pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi. Pemberian perlakuan dilakukan selama 3 hari lalu dilakukan eutanasi dan nekropsi pada mencit untuk pengambilan organ yang akan dibuat preparat histologinya dengan metode embedding, blocking dan pewarnaan hematoxylin eosin. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa yang paling mendekati dengan hasil pemberian obat komersil yaitu pada pemberian dosis 5,6 mg (dosis tinggi), dimana kedua perlakuan ini sama-sama menunjukkan hasil yaitu kerusakan yang terbentuk tidak banyak, lalu diikuti dengan perlakuan pemberian dosis 2,8 mg (dosis sedang) dan dosis 1,4 mg (dosis rendah).
Kata kunci : Bawang putih, Ginjal, Histopatologi, Trypanosoma evansi

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 18 Aug 2021 03:25
Last Modified: 18 Aug 2021 03:25
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/5527

Actions (login required)

View Item
View Item