PERTIWI, DIAN ADELIA (2021) FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMPANG KOTA MAKASSAR TAHUN 2019. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
K011171035_skripsi COVER1.png
Download (74kB) | Preview
K011171035_skripsi 1-2.pdf
Download (1MB)
K011171035_skripsi DP.pdf
Download (1MB)
K011171035_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMPANG TAHUN 2019”
(xi + 68 Halaman + 3 Gambar + 16 Tabel + 6 Lampiran)
Kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu indikator kesehatan masyarakat karena erat hubungannya dengan angka kematian, kesakitan dan kejadian kurang gizi kurang di kemudian hari. BBLR didefinisikan sebagai bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan. Beberapa faktor dapat menyebabkan BBLR, diantaranya faktor ibu, janin, lingkungan, dan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu pencegahan BBLR perlu dilakukan sejak janin masih dalam kandungan bahkan sebelum kehamilan terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan besar risiko umur ibu, paritas, jarak kehamilan, status gizi, anemia dan pemeriksaan kehamilan/ANC terhadap kejadian BBLR di Puskesmas Pampang tahun 2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan case control study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di wilayah kerja Puskesmas Pampang Kota Makassar tahun 2019. Sampel dalam penelitian ini sebesar 132 dengan masing-masing 33 sampel kasus dan 99 sampel kontrol. Teknik pengambilan sampel kasus menggunakan simple random sampling dan untuk kontrol menggunakan purposive sampling dengan perbandingan 1 : 3. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan uji statistik chi-square dan Odds Ratio (OR) dengan tabel kontingensi 2x2.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur ibu, paritas, jarak kehamilan, status gizi (LILA), anemia dan pemeriksaan ANC dengan kejadian BBLR, di mana umur ibu (<20 tahun atau >35 tahun) 3,5 kali lebih berisiko, paritas (1 atau ≥4) 3,7 kali kali lebih berisiko, jarak kehamilan (<2 tahun) 4,7 kali lebih berisiko, status gizi (LILA <23,5 cm) 3 kali lebih berisiko, anemia (kadar Hb <11 g/dL) 7 kali lebih berisiko dan pemeriksaan ANC (<4 kali) 3,5 lebih berisiko terjadi BBLR. Semua variabel di atas memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian BBLR.
Peneliti menyarankan kepada calon ibu hamil agar melakukan perencanaan kehamilan di usia yang tidak berisiko yaitu 20-35 tahun, mengatur jarak kehamilan dan jumlah anak yang tepat dengan mengikuti program KB. Selain itu, pentingnya menjaga status gizi ibu tetap terjaga dengan baik dan normal serta melakukan pemeriksaan ANC minimal ≥4 kali agar dapat mencegah terjadinya komplikasi maupun deteksi dini terhadap perkembangan janin dan dapat memenuhi kebutuhan tablet besi selama kehamilan.
Kata Kunci: BBLR, Faktor Risiko dan Kasus Kontrol
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 16 Aug 2021 01:25 |
Last Modified: | 16 Aug 2021 01:25 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/5485 |