RELASI PATRON KLIEN DALAM KETERPILIHAN RAY SURYADI ARSYAD PADA PEMILIHAN LEGISLATIF 2019 DAPIL II KOTA MAKASSAR

Budaya politik patron klien masih sangat menengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya, Patron adalah seseorang yang memiliki status ekonomi dan sosial tinggi yang senang tiasa menjaga atau melindungi hak dan segala apa yang diperlukan oleh kliennya dan begitupun sebaliknya seorang klien akan mengikuti segala apa yang diperintahkan oleh patronnya. hubungan ini bersifat sukarela dan boleh berakhir kapan saja, oleh sabab itu pengaruh patron klien dalam menentukan pilihan politiknya sangatlah kuat dimana klien akan memilih patronnya karena adanya utang budi kepada patronnya.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana Relasi Patron klien Ray Suryadi Arsyad bekerja dalam Pemilihan Legislatif Kota Makassar Tahun 2019. penulis juga melakukan studi kasus dengan dasar penelitian kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan mewawancarai informan kunci yang dianggap dapat menjawab bagaimana Relasi Ptron Klien Ray Suryadi Arsyad Bekerja dalam pemilihan legisaltif Kota Makassar tahun 2019. adapun pendekatan dan teori yang digunakan yaitu meminjam teori dari James Scott yakni Patron Klien dan juga menggunakan teori Modal dari Pierre bordieu .

Dalam hasil penelitian, telah ditemukan bagaimana relasi Patron Klien bekerja dalam pemilihan legislatif kota Makassar tahun 2019. hal ini tidak lepas relasi patron klien yang dibangun oleh ayah Ray Suryadi sejak 1996. dimana banyak Masyarakat merasa terbantu oleh kebaikan oleh ayah Ray Suryadi, hal ini lah yang kemudian mendorong masyarakat di Dapil II bekerja dalam pemilihan legislatif kota makassar tahun 2019, mereka yang menjadi klien dari Ray dan ayahnya bekerja menjadi tim pemenangan Ray, ada yang menjadi basis suara, membuat posko pemenangan, dan membuatkan acara kampanye, semua hal ini dilakukan secara sukarela oleh klien.