TOWARD WATER SENSITIVE CITY: TINGKAT KERENTANAN WILAYAH TERHADAP BANJIR DI KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS: KECAMATAN MANGGALA

Kota Makassar termasuk kota besar yang sedang menghadapi perubahan iklim, pertumbuhan populasi, dan urbanisasi yang cepat. Hal ini yang membawa dampak kepada peningkatan kebutuhan lahan dan permintaan akan pemenuhan kebutuhan pelayanan dan prasarana kota yang dapat berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan seperti degradasi lingkungan dan bencana alam. Salah satu permasalahan yang sering terjadi setiap tahunnya adalah masalah banjir. Salah satu kecamatan di Kota Makassar yang mengalami bencana banjir ialah Kecamatan Manggala. Hal ini yang melatarbelakangi peneliti untuk memberikan gambaran tingkat kerentanan banjir berdasarakan variable kerentanan banjir. Variabel yang digunakan dalam menentukan tingkat kerentanan banjir ialah tutupan lahan, curah hujan, kepadatan drainase, dan kemiringanlereng. Adapun tujuan dari penlitian ini yaitu untuk (1) mengidentifikasi kerentanan banjir di Kecamatan Manggala, Kota Makassar dan (2) mengidentifikasi langkah menuju Water Sensitive City dalam solusi penanganannya dari perspektif pengelolaan air perkotaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dengan pendekatan analisis overlay untuk menganalisa tingkat kerentanan dari bencana banjir.
Kata Kunci: Banjir, Kerentanan, Manggala, Water Sensitive City