Uji Ketahanan Empat Klon Kakao Unggul Sulawesi terhadap Lasiodiplodia pseudotheobromae melalui Pengendaliannya Menggunakan Beberapa Cendawan Endofit


Membalik, Vietgar (2020) Uji Ketahanan Empat Klon Kakao Unggul Sulawesi terhadap Lasiodiplodia pseudotheobromae melalui Pengendaliannya Menggunakan Beberapa Cendawan Endofit. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
G11116338_skripsi_23-10-2020(FILEminimizer)_Hal_Judul1 ... ok.jpg

Download (285kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1 dan 2] Text (Bab 1 dan 2)
G11116338_skripsi_23-10-2020(FILEminimizer)_1-2.pdf

Download (483kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
G11116338_skripsi_23-10-2020(FILEminimizer)_Daftar Pudtaka dan Lamp..pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
G11116338_skripsi_23-10-2020(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Penggunaan klon resisten dan pengaplikasian cendawan endofit merupakan langkah pengendalian yang efektif terhadap patogen penyebab penyakit nekrotik dan klorotik pada kakao, salah satunya adalah Lasiodiplodia pseudotheobromae. Penelitian ini dilakukan di Experimental Farm secara in-vivo dengan menggunakan Faktorial 2 Faktor dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor A adalah jenis klon yang terdiri dari 4 taraf yaitu Klon S1, Klon S2, Klon MCC01, dan Klon MCC02. Faktor B adalah jenis endofit yang terdiri dari 6 taraf yaitu Aspergillus spp. dengan kode isolat T2S2LT, T245LT, T645LT, Mixing Endofit, Kontrol Negatif, dan Kontrol Positif. Pelaksanaan penelitian dimulai dari penyiapan alat dan bahan, pembibitan, pengapikasian endofit (1×106 spora/mL) dan patogen (0,6×106 spora/mL), pengamatan gejala dan analisis data. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi klon kakao dan cendawan endofit terhadap gejala nekrotik dan klorotik pada kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi Klon MCC01 dan Aspergillus spp. (Mixing Endofit) merupakan interaksi perlakuan terbaik dalam menekan gejala nekrotik (bercak) dengan persentase insidensi sebesar 0,85%, diikuti dengan persentase intensitas sebesar 0,19%, dan juga nekrotik (hawar) dengan persentase insidensi sebesar 2,62%, diikuti dengan persentase intensitas sebesar 0,43%. Sedangkan untuk gejala klorotik, hampir semua interaksi perlakuan efektif dalam menekan gejala, yang ditunjukkan dengan persentase insidensi dan intensitas sebesar 0,00%, kecuali interaksi perlakuan Klon MCC01 dan Aspergillus spp. (T245LT) dan interaksi perlakuan Klon MCC01 dan Aspergillus spp. (Mixing Endofit). Kata Kunci: Cendawan Endofit, Klon Resisten, Klorotik, Lasiodiplodia pseudotheobromae, Nekrotik..

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Depositing User: sangiasseri abubakar
Date Deposited: 04 Dec 2020 03:52
Last Modified: 04 Dec 2020 03:52
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/506

Actions (login required)

View Item
View Item