Uji Patogenisitas Isolat Phytophthora colocasiae Penyebab Penyakit Hawar Daun Pada Tanaman Talas (Colocasia esculenta)


Dini Aminarti, Dini Aminarti (2020) Uji Patogenisitas Isolat Phytophthora colocasiae Penyebab Penyakit Hawar Daun Pada Tanaman Talas (Colocasia esculenta). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
G11116036_skripsi_23-10-2020(FILEminimizer)_Hal_Judul1 ... ok.jpg

Download (258kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1 dan 2] Text (Bab 1 dan 2)
G11116036_skripsi_23-10-2020(FILEminimizer)_1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
G11116036_skripsi_23-10-2020(FILEminimizer)_Daftar Pudtaka dan Lamp..pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
G11116036_skripsi_23-10-2020(FILEminimizer) ... ok.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Penyakit hawar daun yang disebabkan oleh Phytophthora colocasiae adalah penyakit utama tanaman Talas yang menimbulkan kerugian ekonomi pengembangan industri Talas. Pengembangan varietas tahan terhadap infeksi Phytophthora colocasiae adalah bagian terpenting pengendalian penyakit hawar daun talas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat patogenisitas isolat Phytophthora colocasiae pada Talas varietas Safira. Penelitian ini berlangsung mulai bulan September 2019 sampai bulan Juli 2020 di Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin. Pengambilan sampel daun yang bergejala hawar daun talas dilakukan di Dusun Santoso, Desa Lekopancing, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros. Daun dengan gejala hawar daun disterilkan permukaannya dan diisolasi kedalam media agar jus V8 untuk memperoleh biakan murni. Miselium diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologi seperti warna koloni, bentuk hifa dan bentuk spora. Segera setelah diidentifikasi, suspensi patogen dengan perlakukan masing-masing konsentrasi 105 /ml, 106 /ml dan 107 /ml diinokulasikan ke daerah perakaran melalui penyiraman ketika tanaman berumur 2 bulan dengan empat ulangan. Sebagai pembanding, penyiraman perakaran dengan air steril (kontrol). Untuk memastikan patogen yang diinokulasikan berhasil menginfeksi tanaman inang, reisolasi dilakukan seperti prosedur isolasi sebelumnya. Dampak infeksi terhadap pertumbuhan tanaman inang dilakukan dengan cara pengukuran tinggi tanaman (cm) setiap minggu sekali dan penimbangan biomassanya (g) di akhir pengamatan. Hasil isolasi dan reisolasi menunjukkan persamaan karakteristik morfologi seperti warna miselium, bentuk hifa (memanjang dan tidak bersekat, hialin dan tidak ada pembengkakan hifa) dan spora (bulat telur). Perlakuan dengan konsentrasi kerapatan spora 106 /ml menunjukkan tingkat patogenisitas yang sangat tinggi yaitu tingkat keparahan penyakit mencapai 77.19% dengan insidensi penyakit yaitu 70.83%. Kata kunci : Hawar daun talas, talas Safira, P. colocasiae, uji patogenisitas

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Depositing User: sangiasseri abubakar
Date Deposited: 04 Dec 2020 03:51
Last Modified: 04 Dec 2020 03:51
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/504

Actions (login required)

View Item
View Item