IDENTIFIKASI MORFOLOGI LANSKAP TERHADAP INDEKS SENSITIVITAS EKOLOGI PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI MATA ALLO = LANDSCAPE MORPHOLOGY IDENTIFICATION TOWARDS ECOLOGICAL SENSITIVITY INDEX IN THE MATA ALLO RIVER WATERSHED


ARDI, NUR ZAMZAM PUTRI (2025) IDENTIFIKASI MORFOLOGI LANSKAP TERHADAP INDEKS SENSITIVITAS EKOLOGI PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI MATA ALLO = LANDSCAPE MORPHOLOGY IDENTIFICATION TOWARDS ECOLOGICAL SENSITIVITY INDEX IN THE MATA ALLO RIVER WATERSHED. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
M011211212-ko5RxZ4FWdsfzrji-20250124173455.jpg

Download (106kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
M011211212-1-2.pdf

Download (832kB)
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
M011211212-dp.pdf

Download (160kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
M011211212-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 24 January 2027.

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Morfologi Daerah Aliran Sungai memiliki peran penting untuk memahami dampak lingkungan. Analisis mendalam mengenai morfologi DAS dapat memberikan informasi untuk perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam, terutama dalam mengurangi risiko kerusakan lingkungan. Sensitivitas ekologi mengacu pada kemampuan ekosistem untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan dampak aktivitas manusia. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti penutupan lahan, kemiringan lereng, kerapatan vegetasi dan curah hujan menjadi perhatian utama dalam penelitian ini. DAS Mata Allo, yang terletak di Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Enrekang mengalami pertumbuhan penduduk yang cukup besar sehingga berpotensi memperburuk kondisi lingkungan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi sensitivitas ekologi diwilayah DAS Mata Allo, membangun model indeks sensitivitas ekologi di DAS Mata Allo, dan memprediksi indeks sensitivitas ekologi di DAS Mata Allo. Metode. Penelitian ini menggunakan Analisis Komponen Utama (PCA) untuk menilai sensitivitas ekologi, dengan fokus pada kemiringan lereng, curah hujan, kepadatan vegetasi, dan tutupan lahan. Hasil. Penelitian menunjukkan bahwa Hasil PCA mengidentifikasi kemiringan lereng sebagai faktor yang paling berpengaruh dengan (nilai loading: -0,795), disusul curah hujan (-0,724), kerapatan vegetasi (-0,679), dan penutupan lahan (0,588). Kelas “Sensitifitas Ekstrem” mencakup 48,79% DAS, terutama di wilayah dengan hutan lahan kering, aktivitas pertanian dan tubuh air, sedangkan wilayah “Sensitivitas Tinggi” menempati 34,93%. Proyeksi untuk tahun 2032 menunjukkan pengurangan zona “Sensitifitas Ekstrem” menjadi 41,00%, yang memungkinkan adanya perubahan baik internal dan gangguan eksternal yang disebabkan oleh gangguan manusia. Kesimpulan. Perlunya memprioritaskan zona berisiko tinggi melalui reboisasi, pengendalian erosi, dan perencanaan penggunaan lahan berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan daerah aliran sungai dan konservasi keanekaragaman hayati.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Sensitivitas Ekologi, Analasis Komponen Utama (PCA), Sub DAS Mata Allo
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions (Program Studi): Fakultas Kehutanan > Kehutanan
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 22 Sep 2025 01:07
Last Modified: 22 Sep 2025 01:07
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49655

Actions (login required)

View Item
View Item