TASIK, KIRANI EASTER RANGGA (2024) FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOPIA PADA MAHASISWA ANGKATAN 2021 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN = RISK FACTORS ASSOCIATED WITH THE INCIDENCE OF MYOPIA IN 2021 BATCH STUDENTS OF THE FACULTY OF MEDICINE, HASANUDDIN UNIVERSITY. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/49624/1.hassmallThumbnailVersion/C011211196-Cover.png)

C011211196-Cover.png
Download (890kB) | Preview
![[thumbnail of Bab1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
C011211196-1-2(FILEminimizer).pdf
Download (282kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
C011211196-dp(FILEminimizer).pdf
Download (101kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
C011211196-full(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 19 December 2026.
Download (920kB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang : Miopia adalah gangguan penglihatan di mana benda dekat terlihat jelas, tetapi benda jauh tampak kabur akibat kelainan refraksi. Kondisi ini disebabkan oleh bola mata yang terlalu panjang atau kornea yang terlalu cembung. Secara global, prevalensi miopia mencapai lebih dari 28%, dan diperkirakan 50% populasi dunia akan mengalaminya pada tahun 2050. Di Indonesia, prevalensi miopia pada tahun 2020 mencapai 48,1% pada usia di atas 21 tahun. Penyebab utama miopia adalah faktor genetik dan lingkungan. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian miopia pada mahasiswa angkatan 2021 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Metode : Penelitian dilakukan secara cross-sectional pada 62 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2021, yang diambil dengan metode consecutive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan refraksi subjektif, lalu diolah menggunakan SPSS dan Microsoft Excel, serta disajikan dalam tabel dan dijelaskan secara deskriptif. Hasil : Dari 22 responden dengan miopia dan astigmatisme, 14 beraktivitas di luar ruangan kurang dari 3 jam sehari, sedangkan 8 lebih dari 3 jam sehari. Dari 40 responden dengan miopia, 35 beraktivitas di luar ruangan kurang dari 3 jam sehari, dan 5 lebih dari 3 jam sehari. Uji chi-square menunjukkan nilai-p 0,027, menandakan adanya hubungan antara aktivitas di luar ruangan dan miopia. Semua responden menggunakan gadget lebih dari 3 jam sehari (nilai-p 0,00), tetapi hubungan tidak dapat ditentukan karena tidak ada pembanding. Faktor lain seperti jenis kelamin, riwayat miopia orang tua, dan jarak pandang saat menggunakan gadget tidak menunjukkan hubungan yang signifikan (p=0,417, p=0,708, dan p=0,845). Kesimpulan : Hanya aktivitas luar ruangan yang memiliki hubungan dengan kejadian miopia sedangkan variabel lama penggunaan gadget tidak dapat dinilai dan variabel jenis kelamin, riwayat miopia oang tua, dan jarak pandang penggunaan gadget tidak didapatkan hubungan secara signifikan.
Keyword : Miopia, faktor risiko, mahasiswa.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Myopia, risk factors, university student. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 18 Sep 2025 07:39 |
Last Modified: | 18 Sep 2025 07:39 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49624 |