Inkorporasi Nanoemulsi dalam Gel Termosensitif sebagai Peningkat Penghantaran Amphotericin B Melalui Gel Termosensitif dalam Terapi Meningitis Kriptokokus pada Penderita HIV = INCORPORATION OF NANOEMULSION IN THERMOSENSITIVE GEL AS AN IMPROVED MODEL OF AMPHOTERICIN B DELIVERY THROUGH THE NOSE-TO-BRAIN FOR THE THERAPY OF CRYPTOCOCCAL MENINGITIS ON HIV CARRIERS

Latar Belakang: Meningitis kriptokokus (MK) adalah peradangan otak yang disebabkan oleh jamur Cryptococcus neoformans. Amphotericin B (AmB) merupakan obat lini pertama dalam terapi MK yang diberikan melalui injeksi. Namun, pemberian melalui rute ini memiliki efek sistemik yang tinggi dan bioavailabilitas yang rendah pada otak karena tidak dapat melewati blood-brain barrier (BBB). Untuk meningkatkan pengirimannya ke target, dikembangkan nanoemulsi (NE) yang terinkorporasi dalam thermosensitive gel (TG) melalui rute penghantaran nose-to-brain. Tujuan: Mengetahui efektivitas nanoemulsi yang terinkorporasi dalam TG melalui rute penghantaran nose-to-brain terhadap penghantaran AmB ke dalam jaringan otak. Metode Penelitian: Riset ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan secara empiris melalui eksperimen. Hasil: Hasil yang diperoleh menunjukkan karakteristik formula NE mempunyai nilai potensial zeta berkisar antara -12 hingga -13 mV, nilai PDI <1, ukuran partikel 145,54 nm, dan konsentrasi obat yang berpermeasi selama 24 jam sebesar 87,43 µg/mL. Selanjutnya, hasil karakterisasi NE-TG-AmB menunjukkan sifat TG yang diinginkan, yaitu terjadi transisi sol-gel pada suhu mukosa hidung, memiliki viskositas yang meningkat seiring dengan kenaikan suhu, serta memiliki nilai pH 7,07 ± 0,66. Pada uji ex vivo, NE-TG-AmB dapat berpermeasi melalui mukosa hidung dengan konsentrasi obat selama 24 jam sebesar 167,88 ± 14,94 µg/cm2. Kemudian, konsentrasi AmB yang terdeteksi di otak selama 48 jam pada NE-TG-AmB adalah 0,416 ± 1,34 µg/cm3 Kesimpulan: Formulasi NE-TG-AmB mampu mencapai penghantaran kadar AmB yang optimal ke otak, sehingga berpotensi menjadi rute penghantaran obat yang efektif dalam terapi MK pada penderita HIV.

Kata Kunci: Amphotericin B, meningitis kriptokokus, nanoemulsi, thermosensitive gel, nose-to-brain.