Kesesuaian Penggunaan Lahan pada Sempadan Sungai Utama di Daerah Aliran Sungai Pamukkulu = Land Use Compatibility on the Main Riverbank in the Pamukkulu River Basin Area

Latar Belakang. Sempadan sungai adalah salah satu aspek yang harus diperhatikan saat mengelola sungai. Pembatasan pemanfaatan pada sempadan sungai diperlukan untuk melindungi sungai dan mencegah pencemaran air sungai. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi kesesuaian penggunaan lahan pada sempadan sungai di DAS Pamukkulu dengan PP RI No. 38 Tahun 2011 Tentang sungai dan merekomendasikan arahan dari penggunaan lahan yang tidak sesuai. Metode. Penelitian dibagi 4 tahap, yakni : 1) persiapan pengumpulan data; 2) tahapan pengolahan data; 3) interpretasi laan dan pemberian arahan; 4) analisis data. Hasil. Terdapat 13 penggunaan lahan pada sempadan sungai DAS Pamukkulu, diantaranya adalah bangunan pemukiman desa (110,68 ha), hutan lahan rendah primer kerapatan sedang (6,27 ha), hutan lahan rendah primer kerapatan tinggi (35,40 ha), hutan lahan rendah sekunder kerapatan rendah (30,64 ha), hutan lahan rendah sekunder kerapatan sedang (60,12 ha), hutan lahan rendah kerapatan tinggi (28,97 ha), hutan lahan tinggi primer kerapatan tinggi (13,13 ha), penggalian pasir, tanah dan batu (sirtu) (39,31 ha), sawah dengan padi terus menerus (257,75 ha), semak (38,53 ha), semak belukar (26,02 ha), tambak ikan dan udang (13,41 ha), tanaman semusim lahan kering (441,54 ha). Penggunaan lahan sempadan sungai yang sesuai berdasarkan PP 38/11 tentang sungai sebesar 239,09 ha (21,70%) Adapun arahan yang dapat diberikan kepada masyarakat sekitar sungai adalah melakukan teknik-teknik konservasi seperti teknik vegetatif dalam hal ini menanam tanaman yang memiliki sistem perakaran yang baik, teknik sipil atau mekanik dengan membuat bangunan KTA yang dapat menahan kerusakan badan sungai diakibatkan oleh aktvitas masyarakat yang tidak sesuai dengan PP 38/2011 dan penerapan sistem penanaman seperti agroforestry dan silvofishery.