Analisis Tingkat Kerawanan Banjir Menggunakan Metode Frekuensi Rasio di Daerah Aliran Sungai Pamukkulu = Analysis of Flood Vulnerability Levels Using the Frequency Ratio Method in the Pamukkulu River Basin

Pamukkulu merupakan daerah aliran sungai (DAS) yang menjadi langganan bencana banjir, ini dikarenakan terjadinya penguranagan luas hutan di daerah DAS Pamukkulu yang di sebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk yang membuat masyarakat mengubah fungsi lahan agar sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini dapat memicu bencana banjir terjadi dan menimbulkan terganggunya kinerja dan kesehatan DAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian banjir selama 5 tahun pada periode 2019-2023, menganalisis faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya banjir, dan menganalisis tingkat kerawanan banjir di DAS Pamukkulu. Penelitian ini menggunakan metode NDSI ( Normalized Difference Sigma Indeks) untuk identifikasi kejadian banjir selama 5 tahun mulai dari tahun 2019-2023 di peroleh total luas banjir sebanyak 3.005,98 ha. Selama 5 tahun, banjir memiliki luasan yang berbeda-beda, jumlah terbanyak berada pada tahun 2020 seluas 2.098,81 ha dan paling sedikit pada tahun 2023 seluas 118,62 ha. Faktor penyebab terjadinya banjir di DAS Pamukkulu ada 8 yaitu, litologi, jarak dari sungai, kerapatan sungai, tutupan lahan, curah hujan, jenis tanah, kemiringan lereng, dan ketinggian. Faktor yang paling berpengaruh pada kejadian banjir di DAS Pamukkulu adalah jarak dari sungai pada kelas jarak 0-20 meter yang memiliki nilai FR yaitu 6,61. Tingkat kerawanan banjir didapatkan berdasarkan dari hasil analisis 8 faktor penyebab banjir yang telah di olah sehingga diperoleh hasil kerawanan banjir dengan 5 kelas dari yang sangat rendah sampai sangat tinggi di wilayah yang berbeda. Wilayah hulu di dominasi dengan kelas sangat rendah (12.330 ha) dan rendah (13.297 ha), wilayah tengah di dominasi dengan kelas sedang (11.046 ha), dan wilayah hilir dengan kelas tinggi (12.063 ha) dan sangat tinggi (3.477 ha).