PUTRI S, AMANDA (2025) Analisis Vegetasi dan Asosiasi terhadap Eboni (Diospyros celebica Bakh.) Pada Kawasan Hutan Alam di Hutan Pendidikan Kabupaten Maros = Vegetation and Association Analysis of Ebony (Diospyros celebica Bakh.) in Natural Forest Areas in Maros Regency Educational Forests. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of cover]](/49585/1.hassmallThumbnailVersion/M011201171-ACtZDEcqoY4QUKXO-20250131220248.jpg)

M011201171-ACtZDEcqoY4QUKXO-20250131220248.jpg
Download (355kB) | Preview
![[thumbnail of bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
M011201171-1-2.pdf
Download (367kB)
![[thumbnail of dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
M011201171-dp.pdf
Download (102kB)
![[thumbnail of full text]](/style/images/fileicons/text.png)
M011201171-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 23 January 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Eboni (Diospyros celebica Bakh.) adalah jenis kayu mewah dengan nilai jual tinggi di pasaran karena keindahan coraknya dan beragam kegunaannya. Namun akibat eksploitasi yang berlebihan dan maraknya penebangan liar, serta pertumbuhan eboni yang sangat lambat, keberadaannya semakin terancam. Oleh karena itu, IUCN mengkategorikan eboni sebagai spesies yang terancam punah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi jenis vegetasi dan asosiasi eboni pada hutan alam di Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode line sampling methode dengan ukuran plot 20m x 20m metode ini digunakan untuk mengukur indeks keanekaragaman, kekayaan dan kemerataan jenis. Ditemukan sebanyak 63 jenis vegetasi yang terdiri dari tingkat pertumbuhan setiap jalur yaitu tingkat pohon sebanyak 17 sampai 20 jenis, tingkat tiang sebanyak 11 sampai 17 jenis, tingkat pancang sebanyak 18 sampai 21 jenis dan tingkat semai sebanyak 22 sampai 33 jenis. Indeks nilai penting tertinggi ditunjukkan oleh Eboni (D. celebica) dengan nilai sebesar 128,38% pada tingkat pertumbuhan pohon jalur 3. Tingkatan tiang sebesar 164,26% pada jalur 1, tingkatan Pancang sebesar 88,54% pada jalur 1 dan tingkatan Semai sebesar 38,35% pada jalur 3. Indeks Keanekaragaman Jenis (H’), pada tingkatan Pohon diperoleh nilai yaitu sebesar 2,02 dengan jumlah 36 Jenis, pada tingkatan Tiang diperoleh nilai sebesar 1,81 dengan jumlah 28 Jenis, pada tingkatan Pancang diperoleh nilai 2,62 dengan jumlah 38 Jenis dan pada tingkatan Semai diperoleh nilai 3,00 dengan jumlah 45 Jenis. Keseluruhan strata pertumbuhannya tergolong ke dalam kategori sedang. Indeks Kemerataan Jenis (e), menunjukkan untuk tingkat pertumbuhan Pohon diperoleh nilai 0,56 dikategorikan sedang, untuk tingkat pertumbuhan tiang diperoleh nilai 0,54 dikategorikan Sedang, tingkat pertumbuhan Pancang diperoleh nilai 0,72 dikategorikan Tinggi, tingkat pertumbuhan Semai diperoleh nilai 0,79 dikategorikan Tinggi. Indeks Kekayaan Jenis (R), menunjukkan untuk tingkat pertumbuhan Pohon diperoleh nilai 5,12 dikategorikan Tinggi, untuk tingkat pertumbuhan Tiang diperoleh nilai 3,56 dikategorikan Sedang, tingkat pertumbuhan Pancang diperoleh nilai 4,09 dikategorikan Sedang dan tingkat pertumbuhan Semai diperoleh nilai 4,14 dikategorikan Sedang. Asosiasi bernilai positif terdapat pada spesies Ficus benyamina dengan nilai asosiasi 0,27, Lagerstoemia speciosia dengan nilai asosiasi 0,40 dan Alstonia scholaris dengan nilai asosiasi 0,30.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci : Eboni, Asosiasi Vegetasi, Keanekaragaman Jenis, Hutan Alam |
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kehutanan > Kehutanan |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 18 Sep 2025 00:26 |
Last Modified: | 18 Sep 2025 00:26 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49585 |