IDRIS, MUH. (2025) Analisis Pendapatan Petani Pemanen Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennst) di Kabupaten Enrekang = Analysis of Farmer Income from Harvesting Gadung Tubers (Dioscorea hispida Dennst) in Enrekang Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of cover]](/49557/1.hassmallThumbnailVersion/M011201041-84gcHzs2Jl9woG6d-20250116150154.jpg)

M011201041-84gcHzs2Jl9woG6d-20250116150154.jpg
Download (276kB) | Preview
![[thumbnail of bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
M011201041-1-2.pdf
Download (940kB)
![[thumbnail of dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
M011201041-dp.pdf
Download (396kB)
![[thumbnail of full text]](/style/images/fileicons/text.png)
M011201041-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 14 January 2027.
Download (17MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang. Umbi-umbian merupakan produk nabati yang diperoleh dari tanah, termasuk ubi kayu, ubi jalar, kentang, garut, kunyit, gadung, bawang, kencur, jahe, kimpul, talas, gembili, ganyong, bengkuang, dan sejenisnya. Pertanian gadung di Kabupaten Enrekang bisa menjadi salah satu mata pencaharian penting bagi masyarakat setempat dan juga dapat menjadi komoditas yang berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Memahami potensi ekonomi dari pemanenan umbi gadung, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memperkuat ketahanan pangan nasional melalui diversifikasi pangan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya pengolahan umbi gadung, serta untuk mengetahui pendapatan masyarakat pemanen umbi gadung. Metode. Teknik yang digunakan untuk memilih sampel yaitu purposive sampling, dengan teknik pungumpulan data dilakukan observasi langsung, wawancara dengan menggunakan kuisioner, dan studi literatur. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis pengeluaran, penerimaan, dan pendapatan. Hasil. Penelitian menunjukkan bahwa petani pemanen umbi gadung di Kabupaten Enrekang tepatnya di Desa Pundi Lemo dapat memproduksi umbi gadung dengan rata-rata 12,2 kg/tahun. Petani di desa tersebut mengelolah umbi gadung menjadi tepung gadung dengan rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp. 126.347/tahun, dan rata-rata pendapatan petani dari hasil penjualan tepung gadung sebesar Rp. 239.653/tahun. Pendapatan petani dari pengolahan umbi gadung hanya pendapatan sampingan, sedangkan pendapatan utamanya adalah bertani sawah. Kesimpulan. Biaya pengolahan umbi gadung menunjukkan bahwa usaha ini memiliki struktur biaya yang terdiri dari biaya tetap berupa biaya untuk pembelian alat-alat yang diperlukan selama produksi, serta biaya variabel mencakup kebutuhan produksi yang berubah-ubah sesuai dengan jumlah umbi yang diolah.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | umbi-umbian, gadung, ketahanan pangan, pendapatan |
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kehutanan > Kehutanan |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 17 Sep 2025 07:08 |
Last Modified: | 17 Sep 2025 07:08 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49557 |