MAHENDRA, HAFID FAJAR (2025) Analisis Tingkat Kerawanan Banjir dengan Pendekatan Integrasi Model Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) di Daerah Aliran Sungai Ujung Loe = Analysis of Flood Vulnerability Level with the Integration Approach of Spatial Multicriteria Evaluation (SMCE) Model and Analytical Hierarchy Process (AHP) in Ujung Loe Watershed. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of cover]](/49555/1.hassmallThumbnailVersion/M011201039-q6sYKjilOGvzbIVF-20250122165647.jpg)

M011201039-q6sYKjilOGvzbIVF-20250122165647.jpg
Download (301kB) | Preview
![[thumbnail of bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
M011201039-1-2.pdf
Download (711kB)
![[thumbnail of dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
M011201039-dp.pdf
Download (206kB)
![[thumbnail of full text]](/style/images/fileicons/text.png)
M011201039-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 21 January 2027.
Download (7MB)
Abstract (Abstrak)
Kejadian bencana di tanah air didominasi oleh bencana hidrometeorologi yaitu berupa bencana banjir, longsor, dan angin puting beliung di mana kejadian banjir merupakan bencana yang paling tinggi frekuensinya terjadi di Indonesia. Hujan ekstrim yang terjadi dengan waktu yang lama ditambah dengan sistem drainase yang kurang maksimal menyebabkan banjir di Bulukumba khususnya di Kecamatan Bonto Tiro, Herlang dan Ujung Loe yang di mana puluhan warga terdampak akibat bencana banjir ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kejadian banjir pada periode 2019 – 2023, menganalisis kriteria yang paling berpengaruh terhadap potensi terjadinya banjir berdasarkan analisis menggunakan model Analytical Hierarchy Process (AHP), serta membuat peta tingkat kerawanan banjir berdasarkan hasil analisis Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) di wilayah DAS Ujung Loe. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan meliputi persiapan data, pengolahan data, analisis data, serta validasi data. Analisis data dilakukan menggunakan model pembobotan AHP dan model overlay SMCE, serta validasi data menggunakan kurva Receiver Operating Characteristic (ROC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil inventarisasi kejadian banjir diperoleh kejadian banjir terbesar berturut-turut terjadi pada tahun 2022 seluas 357,96 ha (27,77%), tahun 2021 seluas 314,06 ha (24,36%), 2023 seluas 278,41 ha (21,6%), 2020 seluas 179,9 ha (13,95%), 2019 seluas 158,85 ha (12,32%). Selain itu, bobot setiap faktor yang mempengaruhi terjadinya banjir terbesar berturut-turut yaitu faktor curah hujan dengan nilai perhitungan AHP sebesar 0,39, jarak dari sungai sebesar 0,27, penutupan lahan sebesar 0,13, jenis tanah sebesar 0,12, kemiringan lereng sebesar 0,06, dan ketinggian sebesar 0,03. Kejadian banjir yang terjadi selama periode 2019 – 2023 seluas 1.289,18 ha dengan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian banjir di DAS Ujung Loe yaitu faktor curah hujan, jarak dari sungai, dan penutupan lahan. Tingkat kerawanan banjir yang diperoleh yaitu tingkat kerawanan sangat tinggi seluas 431,8 ha (2,11%), tinggi seluas 3.575,73 ha (17,47 ha), sedang seluas 7.285,64 ha (35,59%), rendah seluas 6.971,2 ha (34,05%), dan sangat rendah seluas 2.209,1 ha (10,79%).
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kerawanan banjir, AHP, SMCE, GIS, DAS Ujung Loe |
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kehutanan > Kehutanan |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 17 Sep 2025 07:08 |
Last Modified: | 17 Sep 2025 07:08 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49555 |