Kartikasari, Sardevi (2027) Analisis Mutu Briket Campuran Limbah Tempurung Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Sengon dengan Perekat Getah Pinus = Quality Analysis of Briquettes Mixed with Coconut Shell Waste and Sengon Wood Sawdust with Pine Sap Adhesive. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of cover]](/49551/1.hassmallThumbnailVersion/M011191291-CmIHYxpu5ytSKWvF-20250210221815.jpeg)

M011191291-CmIHYxpu5ytSKWvF-20250210221815.jpeg
Download (293kB) | Preview
![[thumbnail of bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
M011191291-1-2.pdf
Download (454kB)
![[thumbnail of dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
M011191291-dp.pdf
Download (82kB)
![[thumbnail of full text]](/style/images/fileicons/text.png)
M011191291-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Biomassa merupakan sumber energi terbarukan berbasis bahan organik yang melimpah namun seringkali belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah tempurung kelapa dan serbuk gergaji kayu sengon adalah contoh biomassa dengan potensi besar untuk dikonversi menjadi energi alternatif berupa briket. Kombinasi bahan ini, ditambah penggunaan perekat alami seperti getah pinus, menawarkan solusi inovatif untuk menghasilkan energi yang lebih efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu briket yang terbuat dari campuran limbah tempurung kelapa dan serbuk gergaji kayu sengon dengan perekat alami berupa getah pinus. Penelitian ini mencakup pengujian beberapa parameter mutu briket sesuai dengan SNI 01-6235-2000, yaitu kadar air, kadar abu, kadar zat menguap, dan nilai kalor. Variasi komposisi bahan yang digunakan adalah (1:1, 1:2, dan 2:1) dengan ukuran partikel (40-60 mesh dan 60-80 mesh). Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket campuran tempurung kelapa dan kayu sengon memenuhi standar SNI 01-6235-2000 untuk parameter kadar air, kadar abu, dan nilai kalor. Nilai kadar air berkisar antara (4,50% hingga 6,72%), kadar abu (1,3% hingga 2,15%), dan nilai kalor (7208 kal/g hingga 7574 kal/g). Namun, kadar zat menguap tidak memenuhi standar, dengan nilai berkisar antara (50,75% hingga 59,65%). Analisis Comparative Performance Index (CPI) menunjukkan bahwa kombinasi terbaik adalah komposisi 1:2 (Tempurung Kelapa : Sengon) dengan ukuran partikel 40-60 mesh. Kombinasi ini memberikan karakteristik terbaik dengan kadar air rendah, kadar abu rendah, dan nilai kalor tinggi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa perekat alami getah pinus tidak hanya meningkatkan daya ikat partikel briket tetapi juga memberikan kontribusi pada peningkatan nilai kalor. Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung pengembangan briket berbasis biomassa sebagai alternatif energi yang lebih efisien dan mudah diproduksi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Briket, Tempurung Kelapa, Kayu Sengon, Getah Pinus, Mutu, SNI |
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kehutanan > Kehutanan |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 17 Sep 2025 07:04 |
Last Modified: | 17 Sep 2025 07:04 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49551 |