INTEGRASI SOSIAL PADA MASYARAKAT PLURAL (Suatu Studi Kasus Pada Masyarakat Tana Luwu, Sulawesi Selatan) = SOCIAL INTEGRATION IN A PLURAL SOCIETY (A Case Study in Tana Luwu Community, South Sulawesi)

ABSTRAK Mandi Tandi Pare. Integrasi Sosial Pada Masyarakat Majemuk (Suatu Studi Kasus Pada Masyarakat Tana Luwu, Sulawesi Selatan). Promotor Dwia Aries Tina Pulubuhu, Ko-Promotor Suparman Abdullah dan Sakaria. Masyarakat Tana Luwu merupakan masyarakat majemuk yang telah hidup berdampingan selama bertahun-tahun. Keberagaman tersebut dapat dilihat dari dua belas suku bangsa dengan bahasa, budaya, dan agama yang berbeda-beda yang bersatu dalam hubungan timbal balik melalui interaksi sosial dan berkembang menjadi hubungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika hubungan antar dua belas suku bangsa di Tana Luwu, bentuk integrasi sosial anak dua belas suku bangsa di Tana Luwu, dan aspek pendukung dan penghambat integrasi sosial dua belas suku bangsa di Tana Luwu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui prosedur yang fleksibel, tetapi dapat menggambarkan situasi yang sebenarnya. Informasi penelitian dipilih dari masyarakat dua belas suku bangsa di Tana Luwu dengan prosedur pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, pencatatan, dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dinamika hubungan antar dua belas suku bangsa di Tana Luwu dibangun melalui pola dan interaksi asosiatif dan pola dan interaksi disosiatif. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah terdapat bentuk integrasi sosial kedua belas suku bangsa di Tana Luwu, yaitu (1) akulturasi dan integrasi dalam keberagaman, dan (2) akomodasi berupa integrasi sosial, meliputi kearifan lokal dan integrasi, integrasi dan pemerataan ekonomi, serta integrasi dan kontrol sosial. Selain itu, aspek pendukung integrasi sosial kedua belas suku bangsa di Tana Luwu meliputi (1) budaya gotong royong, (2) nilai budaya dan kerjasama, dan (3) hukum dan norma sosial. Sedangkan aspek penghambatnya adalah (1) persaingan/kontroversi dan (2) pertentangan/perselisihan (konflik). Penelitian ini juga mengungkap bahwa diperlukan upaya untuk menjaga, merawat, dan meningkatkan integrasi sosial kedua belas suku bangsa di Tana Luwu, melalui penguatan dalam hal (1) inklusivitas antar dua belas suku bangsa, (2) jati diri Tana Luwu, (3) solidaritas dan modal sosial, dan (4) agen/aktor pendukung integrasi.