Relasi Kuasa antara Kepala Adat Ammatoa dan Kepala Desa Tanah Towa di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba = The Power Relations Between the Ammatoa Traditional Leader and the Village Head of Tanah Towa in Kajang District, Bulukumba Regency


Rostina, Rostina (2026) Relasi Kuasa antara Kepala Adat Ammatoa dan Kepala Desa Tanah Towa di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba = The Power Relations Between the Ammatoa Traditional Leader and the Village Head of Tanah Towa in Kajang District, Bulukumba Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
E041191053-M87hKZaR1cTWfm6p-20250128101647.jpg

Download (254kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
E041191053-1-2.pdf

Download (416kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
E041191053-dp.pdf

Download (299kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
E041191053-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 11 December 2026.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan bentuk relasi kekuasaan yang terbangun antara Kepala Desa Tanah Towa dan Kepala Adat Ammatoa di Desa Tanah Towa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan kerangka teoritis relasi kekuasaan untuk memahami dinamika interaksi kedua pihak tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pemerintahan di Desa Tanah Towa menekankan pentingnya keseimbangan antara pemerintahan negara dan pelestarian adat dalam menjaga kearifan lokal. Kepala desa dan kepala adat berperan sebagai entitas yang saling melengkapi. Kepala desa berfokus pada pembangunan desa, sementara kepala adat, melalui jabatan Galla Lombo, bertugas menjaga nilai-nilai adat yang diwariskan turun-temurun. Relasi kekuasaan antara keduanya bersifat non-hierarkis, lebih berupa mediasi yang memungkinkan penerapan kebijakan pemerintah tanpa mengabaikan kearifan lokal masyarakat adat. Keputusan-keputusan di tingkat desa disesuaikan dengan karakteristik wilayah adat masing-masing, di mana kepala desa yang juga menjabat sebagai Galla Lombo memegang peran sentral. Kebijakan yang diambil tidak hanya berorientasi pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga sensitif terhadap nilai-nilai kultural masyarakat setempat. Koordinasi erat antara kepala desa dan kepala adat memastikan keseimbangan antara kepentingan negara dan pelestarian tradisi. Dengan demikian, kepala desa berfungsi tidak hanya sebagai pelaksana administratif, tetapi juga sebagai penjaga harmoni antara modernitas dan tradisi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Relasi Kuasa, Kepala Desa, Kepala Adat Ammatoa, Kearifan Lokal
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Depositing User: - Nurhasnah
Date Deposited: 16 Sep 2025 06:54
Last Modified: 16 Sep 2025 06:54
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49512

Actions (login required)

View Item
View Item