PERAN PERAHU PENYEBERANGAN (RAP) TERHADAP MOBILISASI MASYARAKAT PESISIR ANTAR DESA NUHA DAN DESA SOROWAKO DI KABUPATEN LUWU TIMUR = The Role of Crossing Boats (RAP) in the Mobilization of Coastal Communities Between Nuha and Sorowako Villages in East Luwu Regency

Muhammad Fajar Firmansyah.Peran Perahu Penyeberangan (RAP) Terhadap Mobilisasi Masyarakat Pesisir Antar Desa Nuha dan Desa Sorowako di Kabupaten Luwu Timur (Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Mardiana E Fachry., M.S) Penelitian ini menganalisis peran perahu penyeberangan (RAP) terhadap mobilisasi masyarakat pesisir antar Desa Nuha dan Desa Sorowako di Kabupaten Luwu Timur. Perahu rakit apung penyeberangan (RAP) merupakan salah satu angkutan penyeberangan yang digunakan sejak dahulu di danau Matano yang digunakan oleh masyarakat rata-rata 500 orang per hari untuk menyeberang dari Pelabuhan Sorowako menuju Pelabuhan Nuha dan sebaliknya. Pelayaran dari sorowako menuju nuha ditempuh dengan waktu pelayaran selama dua sampai tiga jam tergantung banyaknya muatan yang dibawa. Penentuan lokasi secara purposive dengan pertimbangan dilokasi terdapat dermaga penyeberangan yang memiliki perahu yang disebut Rakit Apung Penyeberangan (RAP) yang melakukan mobilisasi masyarakat antar Desa Nuha dan Desa Sorowako.Perahu penyeberangan (RAP) memainkan peran penting dalam mendukung mobilitas masyarakat antar Desa Nuha dan Desa Sorowako, Kabupaten Luwu Timur. Sebagai sarana transportasi utama yang menghubungkan kedua desa tersebut, perahu (RAP) memungkinkan pendistribusian barang dan jasa yang lebih cepat, termasuk hasil tangkapan ikan, hasil pertanian, dan kebutuhan pokok lainnya. Perahu (RAP) memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi waktu dan biaya perjalanan, khususnya melalui pengelolaan infrastruktur dan transportasi di sekitar Danau Matano. Dengan adanya perahu (RAP), akses ke danau dan kawasan sekitarnya dapat diperbaiki, sehingga mendukung kegiatan wisata dan meningkatkan daya tarik destinasi ini bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain itu, perahu (RAP) juga berkontribusi terhadap pengelolaan sumber daya perikanan melalui pengaturan yang lebih baik untuk kegiatan penangkapan ikan dan pelestarian spesies endemik, seperti ikan butini dan opudi